by Tri Rahayu Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Sabtu, 11 Agustus 2012 - 17:25 WIB
SRAGEN — Seorang bocah asal Dukuh Kwayon RT 020/RW 007, Desa Jambanan, Sidoharjo, Sragen, Bintang Ardiantara, 12, tewas tenggelam di Bengawan Solo, tepatnya di Dukuh Nglombo, Desa Tenggak, Sidoharjo, Jumat (10/8/2012) sore. Jenazah siswa MIN Jambanan itu dimakamkan, Sabtu (11/8/2012).
Peristiwa tewasnya bocah itu bermula saat korban bersama enam bocah lainnya bersepeda dari Jambanan ke Nglombo, Jumat sekitar pukul 14.00 WIB. Keenam bocah teman korban itu meliputi Yogi ES, 12, Ridwan PA, 12, Arif F, 12, Aldi PU, 12, Titus, 12, dan Ahmad, 12. Sesampainya di Nglombo, sepeda mereka bertujuh dititipkan di rumah budhe korban. Rumah itu terletak sekitar 100 meter dari Bengawan Solo.
“Mereka berjalan ramai-ramai ke pinggir Bengawan Solo untuk mencari cacing atau dalam istilah jawa lur. Warga sekitar sudah mengingatkan agar jangan sekali-kali mandi di Bengawan Solo. Setelah beberapa saat mencari cacing untuk pakan ikan saat mancing, tiba-tiba korban mengajak Yogi untuk mandi di sungai itu. Yogi menampik ajakan korban. Tapi korban akhirnya mandi sendiri dengan ambyur ke sungai,” terang Kapolsek Sidoharjo, AKP Sutanto, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi, saat ditemui Esposin, Sabtu siang.
Korban mengira air di sungai itu tak begitu dalam, namun ternyata kedalamannya tiga meter. Padahal korban tak bisa berenang. Melihat korban yang segera muncul ke permukaan, sontak enam anak lainnya berteriak minta tolong. Teriakan para bocah itu didengar salah seorang warga yang sedang mencari pasir. Penambang pasir itu langsung mendatangi lokasi bocah itu dan akhirnya terjun ke sungai mencari tubuh korban.
Warga sekitar segera berdatangan ke pinggir Bengawan Solo. Beberapa dari mereka turut mencari korban. Setelah beberapa saat, tim warga pun menemukan tubuh korban dalam kondisi tidak bernyawa. Korban dievakuasi dan dibawa ke perkampungan. “Kami datang ke lokasi kejadian dalam kondisi tubuh korban sudah ditemukan warga. Kami membawa mayat korban ke rumah duka untuk diserahkan kepada orangtuanya. Kami bersama tim Puskesmas Sidoharjo melakukan pemeriksaan visum terhadap jenazah korban. Hasil pemeriksaan tak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Meninggalnya korban disebabkan tenggelam karena korban tak bisa berenang,” terang Kapolsek.