by Muh Khodiq Duhri - Espos.id Solopos - Sabtu, 19 Oktober 2019 - 12:15 WIB
Esposin, SRAGEN — Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen angkat bicara terkait polemik pengibaran bendera tauhid pada kain hitam yang identik dengan logo Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di SMKN 2 Sragen.
Sekretaris PDM Sragen, Dodok Sartono, berharap pemerintah tidak sporadis dengan mengatakan setiap bendera tauhid adalah bendera HTI.
Menurutnya, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Soedarmo, pernah menyatakan dalam bendera HTI terdapat tulisan Hizbut Tahrir Indonesia di bawah kalimat Lailahaillallah.
Sementara pada foto yang beredar di media sosial (medsos), para siswa yang tergabung dalam Rohis SMKN 2 Sragen hanya membentangkan bendera lafal tauhid tanpa disertai tulisan Hizbut Tahrir Indonesia.
“Dalam perspektif kami, karena tidak ada tulisan Hizbut Tahrir Indonesia, maka kami mengatakan itu kalimat tauhid. Kalau menjadi milik partai atau kelompok tertentu harus ada desain atau warna yang berbeda,” jelas Dodok Sartono kepada