by Kurniawan - Espos.id Solopos - Sabtu, 19 Februari 2022 - 00:26 WIB
Esposin, SOLO -- Puluhan warga dan muda-mudi Kelurahan Sondakan, Laweyan, Solo, melakukan aksi bersih-bersih lahan eks makam atau Pasarean Jongke, Sondakan, Jumat (18/2/2022) pagi.
Kegiatan dalam rangka memeriahkan hari jadi ke-277 Kota Solo tersebut diikuti berbagai elemen masyarakat setempat, mulai dari rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), karang taruna, PMI, lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan (LPMK), serta petugas Linmas.
Ada juga unsur Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Sondakan, petugas kebersihan, hingga perwakilan dari sejumlah sekolah di sekitar lokasi. Lahan Eks Pasarean Jongke dipilih sebagai sasaran kegiatan bersih-bersih karena beberapa tahun ini tidak terurus dan kotor.
Baca Juga: Hari Jadi Kota Solo Disebut Bukan 17 Februari 1745, Kok Bisa?
Lahan bekas makam Jongke yang direncanakan sebagai lokasi baru Kantor Kelurahan Sondakan Solo tersebut ditumbuhi rumput liar, sehingga berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan bibit penyakit. Apalagi beberapa waktu terakhir sedang musim penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Salah seorang penggerak kegiatan bersih-bersih Eks Pasarean Jongke, Birawan Aulia A, menuturkan pembersihan area eks Makam Jongke sekaligus agar lahan itu bisa dimanfaatkan warga. Seperti untuk kegiatan olahraga remaja dan pemuda, serta berbagai kegiatan lain.
Baca Juga: Jadi Perdebatan, Sejarawan Dorong Penelitian Ulang Hari Jadi Kota Solo
Bira, panggilan akrabnya, melihat lahan eks Makam Jongke Solo layak digunakan untuk berbagai kegiatan masyarakat, mengingat cukup luas dan datar. Untuk itu harus dilakukan kegiatan bersih-bersih. “Lahan ini saya rasa melebihi standar untuk latihan bela diri,” sambungnya.
Baca Juga: Gibran Lewati 100 Hari Jadi Wali Kota Solo, Ini Sederet Masukan Dari Rudy
Penuturan senada disampaikan Adinda Nur Kusumawardhani, 24, anggota Karang Taruna Sondakan. Menurutnya, kegiatan bersih-bersih area eks Makam Jongke agar bisa digunakan untuk kegiatan masyarakat. Sebab selama ini kawasan tersebut terkesan mangkrak dan kotor.
“Kami bersihkan bekas makam ini agar bisa jadi tempat yang bisa dimanfaatkan untuk pemuda dan warga. Selama ini kurang dimanfaatkan. Awalnya akan dibangun kantor baru kelurahan dan taman cerdas. Tapi belum terealisasikan akhirnya mangkrak, tak digunakan,” ujarnya.