by Tim Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 1 Mei 2023 - 11:56 WIB
Esposin, KLATEN -- Belakangan ini cukup banyak kasus orang hilang di wilayah Klaten. Rentang usia mereka yang menghilang beragam mulai dari yang muda hingga yang sudah ibu-ibu dan bapak-bapak.
Bahkan ada orang yang menghilang saat umur kira-kira 10 tahun dan baru ditemukan kembali oleh keluarganya sekitar 25 tahun kemudian. Terbaru dua kasus orang hilang mencuat dalam kurun waktu dua pekan.
Keduanya yakni Sri Rejeki, warga Mranggen, Jatinom, serta Gita Lestari, warga Kwarasan, Juwiring. Hingga berita ini diunggah belum ditemukan.
Berikut deretan kasus orang hilang di Klaten dalam beberapa waktu terakhir berdasarkan catatan dan informasi yang dihimpun Esposin:
Pada September tahun yang sama, keluarganya mengumumkan akan memberikan imbalan senilai Rp5 juta bagi siapa saja yang berhasil menemukan perempuan berusia 40-an tahun itu.
Keluarga sudah berupaya mencari ke berbagai tempat dan sudah melaporkan ke polisi namun sampai saat itu upaya tak membuahkan hasil. Efriyani yang memiliki ciri-ciri tinggi badan 158 cm, warna kulit kuning langsat, dan berhijab itu diketahui memiliki penyakit mental yaitu bipolar.
Teman-temannya pulang, namun tidak dengan Ag. Keluarga sudah mencari ke berbagai tempat namun tak berhasil menemukan pemuda itu.
Hingga akhirnya, pada Januari 2023, berkat tayangan video di Youtube, keluarga mengenali Ag. Rupanya selama 25 tahun terakhir, Ag tinggal di Pasar Kepek, Bantul, DIY. Ia tidur, makan, dan hidup di pasar tersebut. Para pedagang setempat lah yang merawat dan memberinya makan.
Setelah keluarga menghubungi pengelola kanal Youtube yang menayangkan video Ag, pemuda itu kemudian diantar oleh para pedagang pasar ke rumah keluarganya di Polanharjo, Klaten.
Keluarga berusaha mencari Niken ke berbagai tempat namun upaya mereka tak membuahkan hasil. Tahu-tahu, Niken pulang sendiri ke rumahnya menjelang akhir Januari 2023. Namun, Niken pulang naik ojek.
Usut punya usut, sepeda motor Niken dibawa oleh teman lelaki yang pergi bersamanya selama dua bulan hilang. Lelaki itu dikenal Niken di Jogja dan mereka terus berkomunikasi melalui ponsel sampai kemudian pergi bersama.
Selama menghilang, Niken dan teman lelakinya itu berkelana ke berbagai tempat sampai ke wilayah Jawa Barat. Niken kemudian diantar pulang tapi hanya sampai Prambanan. Dari Prambanan, Niken naik kereta api pulang ke Trucuk.
Sepeda motor itu diketahui milik Bambang Ristiyanto, 48, warga setempat. Bambang dilaporkan pergi dari rumah sejak 5 Februari 2023. Karena menduga Bambang hanyut di sungai, tim SAR bergerak menyusuri sepanjang Sungai Dengkeng selama beberapa hari tanpa hasil.
Dua pekan kemudian, pada 20 Februari 2023, Bambang mengetuk pintu rumahnya pada tengah malam. Saat itu keluarganya sedang menjalankan Salat Tahajud dan kaget mendapati Bambang yang sudah dua bulan menghilang akhirnya pulang.
Bambang mengatakan selama dua pekan itu ia hanya berjalan kaki tak tentu arah seperti orang linglung hingga wiayah Juwiring dan Delanggu, Klaten.
Sebelum pergi, Sri diketahui kakaknya sempat ribut dengan suaminya yang dalam perjalanan pulang dari Semarang melalui telepon. Tidak diketahui apa penyebab keributan itu.
Namun yang jelas saat suaminya sampai di rumah, Sri sudah pergi. Sri pergi meninggalkan dua anaknya. Selain itu ibunya juga sedang sakit.
Nomor ponselnya juga tak bisa dihubungi hingga kini. Selain laporan ke polisi, proses pencarian masih terus dilakukan oleh keluarga serta kolega. Dari informasi yang diterima keluarga serta kolega, Gita kali terakhir pergi dengan seorang laki-laki.
Keluarga maupun kolega tak mengetahui sejak kapan Gita kenal dengan laki-laki tersebut lantaran baru mengetahui ketika mencari di rumah indekosnya. Laki-laki itu juga tak tinggal di rumah indekos tersebut.
Namun identitas laki-laki itu sudah dikantongi dan keluarga serta teman-teman Gita segera menelusuri alamatnya.