by Akhmad Ludiyanto - Espos.id Solopos - Kamis, 13 Oktober 2022 - 15:34 WIB
Esposin, KARANGANYAR — Keberhasilan Puskesmas Kebakkramat I, Kabupaten Karanganyar dalam program kesehatan jiwa diganjar penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Program inovatif ini diberi nama Bebaskan Belenggu Gangguan Jiwa (Babe Guwa).
Melalui program ini orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di wilayah kerja puskesmas diberi pelatihan keterampilan untuk bekal kemandirian. Salah satunya telah berhasil beternak ikan sendiri di rumahnya.
Kepala Puskesmas Kebakkramat I, dr Retno Sawartuti, menceritakan inovasi tersebut dilatarbelakangi peristiwa pada 2018. Saat itu seorang ODGJ terpaksa dipasung di rumahnya karena kerap mengamuk.
Ternyata, ODGJ tersebut juga sudah beberapa kali dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo. Namun setelah kondisinya membaik dan kembali ke rumah, beberapa waktu kemudian kambuh lagi. “Ini terjadi beberapa kali. Setelah dirawat tiga bulan di RSJD dan pulang, nanti kambuh lagi,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Kamis (13/10/2022).
Ternyata, ODGJ tersebut juga sudah beberapa kali dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo. Namun setelah kondisinya membaik dan kembali ke rumah, beberapa waktu kemudian kambuh lagi. “Ini terjadi beberapa kali. Setelah dirawat tiga bulan di RSJD dan pulang, nanti kambuh lagi,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Kamis (13/10/2022).
Pihak keluarga pun merasa lelah untuk membawanya kembali ke RSJD karena harus mendatangkan petugas Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, atau Satpol PP untuk mengantarnya.
Baca Juga: Puskesmas Kebakkramat I Karanganyar dapat Penghargaan dari Kemenkes
Retno menambahkan, setelah peristiwa tersebut pihaknya mengevaluasi tentang kesehatan jiwa pasien seusai menjalani perawatan di rumah sakit. “Ternyata, setelah kami evaluasi ODGJ ini kambuh karena mereka tidak punya kegiatan di rumah. Apalagi oleh keluarganya mungkin juga ditinggal ke sawah, ditinggal sendirian bekerja, dan sebagainya sehingga akhirnya ODGJ ini kambuh,” ujarnya.
Baca Juga: Fokus Tangani ODGJ di Boyolali, Bupati Said Raih Penghargaan dari Kemenkes
Untuk ODGJ laki-laki diberi keterampilan beternak lele dan bercocok tanam, sedangkan ODGJ perempuan diberi pelatihan keterampilan kerajinan tangan.
Dalam pelatihan beternak dan bercocok tanam, pihaknya menggandeng Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan untuk penyediaan instruktur dan benih. Sedangkan pelatihan kerajinan tangan melibatkan petugas puskesmas sendiri dan PKK.
Lele yang sudah bisa dipanen dijual ke pengepul dan hasilnya dibagikan kepada mereka. Sedangkan kerajinan tangan dipasarkan melalui kegiatan-kegiatan Tim Penggerak PKK di wilayah Kebakkramat.
Program ini dinilai berhasil dengan salah satu indikasinya para ODGJ tersebut tak lagi kambuh. Bahkan salah satu di antaranya kini sudah bisa beternak sendiri di rumah.
Baca Juga: Serius Tangani ODGJ, Dokter Spesialis Jiwa di Boyolali Rajin Home Visit
“Ada satu orang yang sudah mandiri bikin ternak lele di rumah. Tapi karena hasilnya dirasa terlalu sedikit, sekarang dia beralih ke jenis gurami dan sudah menghasilkan keuntungan uang Rp10 juta setahun,” imbuh Retno.
Sementara itu, pihaknya berharap program tersebut bisa terus berjalan dan berdampak terhadap kesehatan jiwa khususnya masyarakat di wilayahnya.