by Mahardini Nur Afifah Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Rabu, 23 September 2015 - 04:40 WIB
Esposin, SOLO--Perangkat Kelurahan Kadipiro berharap segera mendapatkan bantuan tenaga administrasi untuk menunaikan tugas pelayanan kepada masyarakat.
Lurah Kadipiro, Sugeng Budi Prasetyo, mengakui saat ini Kelurahan Kadipiro tengah kekurangan personel untuk melayani masyarakat.
“Jumlah personel di kelurahan sebelumnya 12 orang. Saat ini tinggal sembilan orang karena Juni lalu ada yang meninggal dunia dan dimutasi,” katanya ketika ditemui Esposin di kantornya, Senin (21/9/2015).
Selama tiga bulan terakhir, Sugeng mengatakan perangkat kelurahan memberdayakan tenaga yang ada untuk melayani sekitar 56.000 penduduk yang tinggal di wilayah Kadipiro.
“Selama ini kondisinya kami maksimalkan yang sudah ada. Tupoksi tetap ada tapi dibuat lebih longgar. Tidak ada batasan khusus tugas ini itu,” jelasnya.
Menurut Sugeng, perangkat Kelurahan Kadipiro memahami saat ini penambahan tenaga administrasi belum memungkinkan lantaran saat ini kepala daerah dijabat penjabat (Pj) wali kota. “Kami paham Pj [Budi Suharto] belum bisa melakukan mutasi saat ini. Tapi kami berharap segera ada isian tenaga administrasi tambahan,” harapnya.
Disinggung soal kandasnya rencana pemekaran wilayah Kadipiro, Sugeng mengaku pasrah pada pemerintah.
“Kalau dipikir mendesak atau tidak, jelas mendesak sejak 2010 lalu. Tapi mau bagaimana lagi, keputusannya dari pusat. Kami hanya bisa pasrah menunggu,” bebernya.
Sugeng membeberkan selama belum pemekaran wilayah belum terealisasi, pihaknya menggunakan skala prioritas.
Secara terpisah, Camat Banjarsari, Danang Sulindriyanto, mengatakan pihaknya sudah mendengar keluhan kekurangan tenaga administrasi di Kelurahan Kadipiro.
“Kami juga sudah menyampaikan usulan penambahan tenaga ke Pemkot Solo. Sampai saat ini masih menunggu,” jelasnya.
Menurut Danang, minimnya tenaga administrasi di Kelurahan Kadipiro saat ini semestinya tidak dijadikan alasan untuk memberikan pelayanan publik yang prima.