Langganan

Kronologi Penembakan Peluru Nyasar Lukai Driver Gojek Versi Polres Sragen - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 5 Maret 2020 - 20:14 WIB

ESPOS.ID - Suroto, 40, menunjukkan foto adiknya Hendro Prasetyo yang terkena peluru nyasar polisi di Masaran, Sragen, Rabu (26/2/2020). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Esposin, SRAGEN -- Kapolres Sragen AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo membeberkan kronologi pengejaran pencuri berujung penembakan peluru yang nyasar mengenai driver Gojek di Masaran, Sragen, Selasa (25/2/2020) malam lalu.

Diberitakan sebelumnya, peluru nyasar yang mengenai Hendro Prasetyo, 30, seorang driver Gojek asal Dukuh Kedusan RT 015/RW 007, Desa Karangmalang, Masaran, Sragen, itu berasal dari senjata api anggota Polres Sragen.

Advertisement

Kapolres mengungkapkan kronologi penembakan peluru yang nyasar itu bermula dari informasi yang diperoleh Polres Sragen dari Polres Grobogan pada Selasa malam.

Kemiskinan Karanganyar: Miris, 2 Perempuan Kakak Beradik Hidup Tak Layak di Kandang Ayam

Advertisement

Kemiskinan Karanganyar: Miris, 2 Perempuan Kakak Beradik Hidup Tak Layak di Kandang Ayam

Saat itu, Polres Grobogan tengah mengejar pencuri alat mesin pertanian (alsintan) yang lari ke arah Sragen dan meminta bantuan dari Polres Sragen.

"Saat itu ada enam anggota mengantisipasi di perbatasan dan di sejumlah lokasi. Ternyata pelaku masih lolos,” ujar Kapolres saat ditemui wartawan di Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Kamis (5/3/2020).

Advertisement

Masker Langka, Polresta Solo Sisir Apotek dan Distributor

Kapolres melanjutkan karena gagal menghentikan pelaku di Masaran, anggota Polres terus mengejar dan berkoordinasi dengan Polres Karanganyar.

Akhirnya pencuri yang berjumlah dua orang tertangkap di daerah Karangpandan, Karanganyar. Setelah diamankan, kedua pelaku langsung diserahkan ke Polres Grobogan.

Advertisement

Kapolres tidak memberi sanksi kepada anggotanya yang menembakkannya peluru hingga mengenai driver Gojek tersebut tetapi justru memberinya penghargaan.

Kapolres berdalih itu karena sudah menjadi risiko tugas dan profesi polisi yang bertanggung jawab. Apalagi yang dilakukan polisi itu tujuannya untuk menghentikan pelaku kriminalitas.

Kisah Tendangan Maut Presiden Soeharto di SD Inpres

Advertisement

“Kami sudah memberi tali asih kepada korban yang terkena peluru nyasar itu sebagai wujud perhatian kami. Tidak ada unsur kesengajaan dari anggota kami,' jelas Kapolres.

Kapolres menegaskan instansinya juga memberikan penghargaan kepada warga sipil yang membantu tugas polisi mengungkap kasus kejahatan atau menangkap pelakunya.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif