by Bayu Jatmiko Adi - Espos.id Solopos - Sabtu, 28 November 2020 - 20:54 WIB
Esposin, BOYOLALI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali berkonsultasi dengan KPU Pusat terkait pelaksanaan pemungutan suara Pilkada 2020 di tengah kondisi darurat bencana alam.
Ketua KPU Boyolali, Ali Fahrudin, saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari KPU pusat.
"Surat sudah kami sampaikan ke KPU pusat, kami tunggu saja hasilnya," kata dia kepada Esposin, Jumat (27/11/2020).
Uji Kir Kendaraan di Solo Bisa Drive Thru, Cuma Butuh 7-10 Menit
Uji Kir Kendaraan di Solo Bisa Drive Thru, Cuma Butuh 7-10 Menit
Menurut Ali, hal-hal yang disampaikan kepada KPU Pusat adalah semua hasil koordinasi KPU Boyolali terkait kondisi di lapangan, yakni berkaitan dengan aktivitas Gunung Merapi.
"Apalagi saat ini juga sudah ada sejumlah warga yang mengungsi di tempat penampungan pengungsi sementara [TPPS] di tiga desa di Kecamatan Selo, yakni di Desa Tlogolele, Klakah, dan Jrakah," kata dia.
"Apalagi sudah keluar surat Bupati Boyolali terkait status darurat bencana alam. Sudah ada pengungsi di TPPS. Semua data kami sampaikan, tinggal menunggu saran. Memang terkhusus ketika erupsi, kemudian pengungsi geser ke wilayah Magelang," kata dia.
Awal-Awal di Pasar Darurat, Pedagang Pasar Tiga Lantai Klaten Tak Ditarik Retribusi
Diketahui saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali telah menyiapkan skenario evakuasi warga lereng Merapi saat terjadi erupsi. Salah satunya dengan menyiapkan program sister village yang di antaranya berlokasi di wilayah Magelang.
"Tapi lebih jelasnya menunggu arahan lebih lanjut dari KPU Pusat," jelas Ali.
Film Sobat Ambyar Didi Kempot bakal Tayang di Netflix
Sementara itu saat ini persiapan penyaluran logistik Pilkada 2020 sudah mulai dilakukan. Bahkan beberapa, seperti alat pelindung diri sebagian telah didistribusikan ke kecamatan-kecamatan.
Sedangkan logistik sisanya seperti kertas suara, kotak suara dan sebagainya direncanakan didistribusikan mulai 1 Desember 2020.