by Redaksi - Espos.id Solopos - Jumat, 24 Juni 2011 - 13:02 WIB
Hal itu disampaikan peneliti Pusat Informasi dan Pembangunan Wilayah (PIPW) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS, Ir Kusumastuti MURP kepada wartawan Jumat (24/6/2011). “Yang terjadi sekarang masih berupa pembangunan parsial. Belum tampak konsep grand design-nya,” kata dia.
Kusumastuti menilai Walikota, Joko Widodo (Jokowi) harus membuat langkah-langkah strategis untuk mengembangkan Solo utara. Ditilik dari letak geografis dan kontur wilayah, Solo utara berpotensi berkembang menjadi kawasan industri. “Harus ada semacam koridor utama yang menghubungkan Solo selatan-Solo tengah-Solo utara. Harus ada magnet besar di tiap kawasannya,” imbuh dia.
Kusumastuti mencontohkan program yang masih berjalan parsial di Solo utara yakni keberadaan Solo Techno Park (STP). Secara letak, selayaknya Pemkot bisa mensinerjikan STP dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) berupa kerja sama bidang teknologi atau sumber daya manusia (SDM). Di sisi lain Pemkot tidak boleh melupakan faktor ketersediaan fasilitas umum untuk mendukung pengembangan wilayah. Termasuk pemanfaatan lahan bekas Pertamina di Gilingan yang notabene dekat dengan Stasiun Balapan dan Terminal Tirtonadi.
(kur)