by Redaksi - Espos.id Solopos - Rabu, 17 Februari 2010 - 15:06 WIB
Solo (Espos)--Sejumlah ruas jalan yang akan dilalui Kirab Solo Karnaval Boyong Kedaton, Rabu (17/2), mulai ditutup. Bahkan arus lalu lintas di sepanjang Jalan Slamet Riyadi menuju di Bundaran Gladak terlihat merayap.
Sementara itu peserta kirab Boyong Kedaton sudah memadati lapangan Kota Barat. Begitu pula ratusan warga dari berbagai penjuru mulai memadati jalan-jalan yang nantinya akan dilalui peserta kirab.
Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Sri Baskoro menerangkan 27 ruas jalan ditutup dua jam sebelum keberangkatan peserta kirab lantaran panitia membutuhkan waktu untuk meletakkan kursi sepanjang jalur kirab.
Tujuh kelurahan sepanjang rute kirab, yaitu Kelurahan Penumping, Sriwedari, Timuran, Kemlayan, Keprabon, Kampung Baru dan Kauman, mendapat bagian menyediakan kursi.
“Selain menutup jalan, Dishub juga mengalihkan arus lalu lintas untuk trayek angkutan pedesaan dan perkotaan ke jalur alternatif. Sedangkan untuk bus AKDP (Angkutan kota dalam provinsi), terutama di Jl Kapten Mulyadi, arus lalu lintas akan menjadi padat. Dishub dan kepolisian bersama-sama mengatur di situ,” papar Baskoro.
Sementara itu, terkait penataan parkir pengunjung, ruas jalan menuju Jl Slamet Riyadi yang ditutup dapat digunakan untuk parkir.
Di Jl Slamet Riyadi sendiri, termasuk di citywalk, parkir tidak dibolehkan. Para pemilik toko di sepanjang rute kirab sudah diminta mengosongkan lahan parkir dua jam jelang pelaksanaan kirab.
Selain itu, Baskoro menambahkan, Kereta Api (KA) Wonogiri-Solo yang sedianya melintas jalur KA menuju Stasiun Purwosari, khusus Rabu ini berhenti di Stasiun Kota, Sangkrah. Penumpang diminta turun di stasiun tersebut dan diangkut dengan armada non-KA milik Dishub ke Stasiun Purwosari.
Di lain pihak, terkait pengamanan, Kepala seksi (Kasi) Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Satpol PP, M Arif Mutaqin menyebut terdapat sejumlah titik rawan yang diawasi lebih ketat, di antaranya di titik keberangkatan Kota Barat, jembatan penyeberangan depan BRI Solo, panggung kehormatan di depan Grha Soloraya dan Balaikota Solo.
Khusus di Balaikota, pihaknya melarang kendaraan penonton masuk, hanya kendaraan milik peserta dan panitia saja yang diperkenankan masuk. “Jumlah personil yang kami siagakan 1.000-an orang, dengan perbandingan 1 petugas: 100 penonton. Kami rasa mencukupi untuk mengamankan lokasi,” kata Arif, sapaan akrabnya.
14 Titik rawan sepanjang rute: Lapangan Kota Barat, Perempatan Gendengan, Pertigaan Sriwedari, jembatan penyeberangan depan BRI, Pertigaan Pengadilan, Perempatan Ngapemen, Pertigaan Lippo, Perempatan Pasar Pon, Perempatan Nonongan, Pertigaan Keprabon, panggung kehormatan, Gladak, Perempatan BI, Balaikota Solo.
tsa/isw