Langganan

Kirab 1.001 Tumpeng Meriahkan Festival Merapi Merbabu di Boyolali, Ini Maknanya - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Nimatul Faizah  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 21 Juli 2024 - 20:43 WIB

ESPOS.ID - Foto Suasana kirab 1.001 tumpeng oleh warga Desa Selo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali dalam Festival Merapi Merbabu di lapangan Dukuh Senet, Minggu (21/7/2024). (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Esposin, BOYOLALI – Ribuan warga Desa Selo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali melakukan kirab dengan berjalan ratusan meter sambil menyunggi dan membawa tumpeng menuju lapangan Dukuh Senet, Selo, Minggu (21/7/2024) siang.

Kirab yang dinamai 1.001 tumpeng tersebut dilaksanakan untuk menjadi salah satu agenda yang memeriahkan Festival Merapi Merbabu yang dilaksanakan di lapangan Dukuh Senet, Selo.

Advertisement

Sebagai informasi, Festival Merapi Merbabu menjadi salah satu agenda rutin yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali.

Pada 2024 ini, agenda juga dimeriahkan dengan penampilan berbagai jenis tari dan dalang cilik dari warga Kecamatan Selo.

Advertisement

Pada 2024 ini, agenda juga dimeriahkan dengan penampilan berbagai jenis tari dan dalang cilik dari warga Kecamatan Selo.

Kades Selo, Andi Sutarno, menyampaikan kirab 1.001 tumpeng adalah wujud rasa syukur masyarakat Desa Selo kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Ia mengatakan 1.001 tumpeng menggambarkan banyaknya warga yang ada di Desa Selo.

Seribuan tumpeng yang dikirab adalah hasil bumi masyarakat Desa Selo berupa buah-buahan, sayur mayur, lauk pauk, dan nasi tumpeng. Selain wujud rasa syukur, hal tersebut juga untuk memperingati 101 tahun umur Desa Selo sekaligus menyambut datangnya masa panen.

Advertisement

Kepala Disdikbud Boyolali Supana menyampaikan Festival Merapi Merbabu bertujuan memberikan ruang untuk para seniman di lereng Merapi Merbabu berekspresi serta mengaktualisasikan kegiatan mereka setiap hari.

Supana menyampaikan Festival Merapi Merbabu selain dimeriahkan kirab 1.001 tumpeng juga diikuti oleh puluhan kelompok seni dari lereng Merapi Merbabu.

Festival Merapi Merbabu dipusatkan di Dukuh Senet dengan waktu tampil selama 12 jam mulai pukul 09.00 WIB-21.00 WIB.

Advertisement

Selanjutnya, ia menjelaskan tujuan Festival Merapi Merbabu untuk melestarikan budaya yang ada di lereng Gunung Merapi dan Merbabu wilayah Boyolali.

Foto Suasana kirab 1.001 tumpeng oleh warga Desa Selo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali dalam Festival Merapi Merbabu di lapangan Dukuh Senet, Minggu (21/7/2024). (Esposin/Ni’matul Faizah)

Selain itu, tujuannya juga untuk menumbuhkembangkan kegiatan sosial ekonomi masyarakat karena melibatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sekitar.

Advertisement

"Kesenian yang hadir ada berbagai macam. Ada tari rakyat dari Desa Tarubatang, lalu menyaksikan dalang cilik dari Desa Selo. Kemudian nanti akan disambung ada 15 grup kesenian yang akan ditampilkan secara maraton,” jelas Supana.

Sementara itu, Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan, yang turut hadir dalam Festival Merapi Merbabu mengapresiasi kegiatan yang rutin digelar tersebut.

Ia berharap agenda itu selain untuk nguri-uri budaya Kecamatan Selo bisa juga untuk mengenalkan budaya lereng Merapi Merbabu kepada warga masyarakat lain atau wisatawan yang hadir ke Desa Selo. "Saya melihat Festival Merapi Merbabu penontonnya cukup melimpah, animo masyarakat luar biasa,” sebut dia.

Advertisement
Akhmad Ludiyanto - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif