by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Minggu, 11 Oktober 2020 - 16:46 WIB
ESPOS.ID - Ilustrasi petugas medis yang menangani Covid-19. (Reuters)
Esposin, KLATEN — Tak semua petugas yang terlibat dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menerima insentif dari pemerintah pusat. Mereka yang tak menerima di antaranya para sopir ambulans dan petugas pemulasaran jenazah.
Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Nurcholis Arif Budiman, mengatakan kriteria penerima insentif sudah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan No HK.01.07/Menkes/392/2020 tentang Pemberian Insentif dan Santunan Kematian Bagi Tenaga Kesehatan yang Menangani Covid-19.
Dalam peraturan itu, jenis tenaga kesehatan yang menerima insentif meliputi dokter spesialis, dokter, dokter gigi, bidan, perawat, dan tenaga medis lainnya yang menangani Covid-19.
Korban Gigitan Ular Bandotan di Sragen Pulang dari RS, PMI Langsung Beri Edukasi
"Untuk tenaga nonmedis tidak dapat. Itu sudah diatur dalam keputusan Menkes. Jadi hanya nakes saja," kata Nurcholis saat berbincang dengan Esposin, Kamis (8/11/2020).
Nurcholis mengakui para tenaga nonmedis di Klaten yang tak mendapatkan insentif itu ikut terlibat dalam penanganan Covid-19. Mereka seperti sopir ambulans, petugas pemulasaran jenazah, serta petugas cleaning service.
Sidang Kasus Suap Seleksi Perdes Trobayan Sragen: Eks Kades dan Suaminya Didakwa 3 Pasal Sekaligus
Terkait upaya agar para tenaga nonmedis yang terlibat dalam penanganan Covid-19 menerima insentif, Nurcholis mengatakan selama ini terkendala belum ada regulasi yang mengatur.
"Kami belum bisa menganggarkan kepada mereka. Saat kami rakor, belum ada petunjuk terkait [insentif] untuk tenaga nonmedis. Untuk anggaran di BTT [belanja tidak terduga di APBD Klaten] sementara ini baru untuk tenaga yang bertugas di Edotel [hotel yang digunakan untuk rumah isolasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Klaten]," kata Nurcholis.
Keren! Lagu Ciptaan Kuli Bangunan Wonogiri Ini Dinyanyikan Pedangdut Happy Asmara