Langganan

Karnaval Budaya Klaten Meriah, Ada Tari Saman hingga Fragmen Desa Tertua - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Taufiq Sidik Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 18 Agustus 2024 - 18:03 WIB

ESPOS.ID - Peserta karnaval budaya tampil di depan panggung kehormatan setelah arak-arakan di sepanjang Jl Pemuda Klaten, Minggu (18/8/2024) siang. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Esposin, KLATEN -- Sebanyak 30 kontingen memeriahkan karnaval budaya di sepanjang Jl Pemuda Klaten, Minggu (18/8/2024) siang hingga sore. Karnaval memikat perhatian ribuan pasang mata yang memadati sepanjang tepian jalan protokol di pusat kota tersebut.

Puluhan kontingen arak-arakan dengan berjalan kaki dari Taman Lampion menuju ke simpang lima Plasa Klaten yang kini bernama Klatos. Panasnya terik matahari siang itu tak menyurutkan semangat para peserta. Begitu pula dengan penonton yang memenuhi tepian jalan sepanjang jalur karnaval.

Advertisement

Rangkaian karnaval mulai berjalan sekitar pukul 14.00 WIB. Di depan panggung kehormatan di Simpang Lima, masing-masing kontingen unjuk gigi menyajikan tampilan yang sudah mereka siapkan.

Seperti kontingen dari Kecamatan Delanggu. Rombongan terdiri atas puluhan orang menampilkan para penari yang tampil rancak menyajikan Tari Saman dari Aceh.

Lain halnya dengan kontingen dari Kecamatan Trucuk. Mereka menampilkan Sendratari kolosal Ronggowarsito. Sementara kontingen dari Kecamatan Bayat menampilkan tarian bertajuk Kusuma Nagari. Ditampilkan 27 anak perempuan, tarian yang dibawakan kontingen itu berkisah tentang perjuangan perempuan.

Advertisement

Tampilan tari mereka semakin apik dengan kostum selayaknya superhero. Ada pula yang dikreasikan dengan sapu lidi. “Persiapannya selama dua pekan. Tarian ini menceritakan bunga bangsa perjuangan wanita yang menunjukkan kaum Hawa memiliki kekuatan yang tidak kalah,” jelas pelatih tari kontingen Bayat, Siti Yuniana, saat ditemui wartawan di sela acara.

Rombongan Kecamatan Ngawen menampilkan fragmen terkait lahirnya Ngupit yang disebut-sebut sebagai desa tertua di Klaten dibuktikan dengan temuan prasasti Upit di wilayah kecamatan tersebut. Kisah tentang desa tertua itu disajikan melalui tampilan tarian diiringi cerita singkat tentang Upit.

Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, mengapresiasi seluruh kontingen yang tampil termasuk warga yang berdatangan untuk menyaksikan. Jajang berharap karnaval budaya memberikan banyak manfaat. Selain memberikan hiburan gratis, karnaval diharapkan bisa menggerakkan ekonomi kerakyatan.

Advertisement

Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugroho, menjelaskan puluhan kontingen yang mengikuti karnaval budaya itu berasal dari kecamatan hingga sekolah. Mereka menyajikan potensi masing-masing wilayah.

Karnaval menjadi rangkaian peringatan Hari Jadi ke-220 Klaten serta HUT ke-79 RI. Tak hanya sehari, karnaval bakal kembali digelar pada Senin (19/8/2024) mulai pukul 14.00 WIB. Karnaval bertema pembangunan itu menampilkan beragam kendaraan hias.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif