Langganan

KAPOLRES Pantang Lindungi Anggota yang Bekingi Pekat - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Jibi Solopos Iskandar  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 20 Juli 2012 - 21:49 WIB

ESPOS.ID - Kapolres Sukoharjo AKBP Ade Sapari (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

SUKOHARJO- Kapolres Sukoharjo, AKBP Ade Sapari menegaskan pihaknya pantang melindungi anggotanya yang terbukti membekingi penyakit masyarakat (pekat) seperti judi, prostitusi dan sebagainya. Bahkan dia menyatakan akan menindak tegas anggotanya yang terbukti melakukan tindakan indisipliner tersebut.

Advertisement

“Kami menyatakan perang terhadap pekat dan narkoba. Karena itu kalau ada aparat kami yang terbukti membekingi hal-hal tersebut silakan lapor kepada saya. Saya tidak akan melindunginya. Saya juga tidak ragu akan nenindak anggota saya yang terbukti terlibat,” kata Ade menegaskan saat konferensi pers di Mapolres Sukoharjo, Jumat (20/7/2012).

Pada gelar perkara itu pihaknya selama tiga hari berhasil menangkap seorang tersangka pengguna narkoba, 20 pasangan selingkuh dan empat penjudi Capjiki. Mereka ditangkap di berbagai tempat setelah mendapat laporan dari masyarakat. Pada operasi pekat itu pihaknya juga berhasil menyita berbagai jenis minuman keras (miras). Secara keseluruhan jumlah barang bukti miras yang disita mencapai 1.000 liter lebih mayoritas dari jenis ciu.

Menurut dia operasi itu digelar guna memberi rasa aman kepada masyarakat khususnya yang sedang menjalankan ibadah puasa. “Operasi pekat itu kami laksanakan agar masyarakat atau ormas tidak main hakim sendiri melakukan sweeping atau razia. Karena itu kami tidak main-main dalam melakukan operasi ini,” ujar Ade.

Advertisement

Di bagian lain pihaknya juga menertibkan tepat-tempat hiburan seperti tempat-tempat karaoke, cafe dan sebagainya yang ada di Sukoharjo. Kapolres berharap mereka menghormati Bulan Ramadan sehingga tak memancing konflik dengan pihak tertentu. Karena itu selama Ramadan ini pihaknya akan meningkatkan operasi pekat di berbagai daerah menciptakan ketenangan masyarakat.

Ditanya adakah daerah yang memerlukan pemantauan intensif, Ade mengakui ada beberapa daerah. Di antaranya kawasan Grogol, Kartasura dan Mojolaban. “Sebenarnya pemantauan kami lakukan di semua daerah. Hanya saja untuk ketiga daerah itu memang menjadi prioritas operasi kami,” kata Ade.

Advertisement
Advertisement
Arif Fajar Setiadi - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif