by Mariyana Ricky P.d - Espos.id Solopos - Selasa, 23 Maret 2021 - 18:25 WIB
Esposin, SOLO -- Untuk kali pertama sejak 2006, tujuh kepala daerah Soloraya berkumpul secara lengkap di Kota Solo, Selasa (23/3/2021). Mereka bertemu di lobi depan Ruang Wali Kota Solo.
Biasanya, pertemuan antara bupati dan wali kota se-eks Karesidenan Surakarta itu tak pernah lengkap. Namun, kali ini semua hadir.
Ada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Bupati Karanganyar Juliyatmono, Bupati Wonogiri Joko Sutopo. Lalu Bupati Boyolali Mohammad Said Hidayat serta Bupati Klaten Sri Mulyani.
Baca Juga: Satlantas Solo Tambah 5 Kamera ETLE, Dipasang Di Mana Saja?
Baca Juga: Satlantas Solo Tambah 5 Kamera ETLE, Dipasang Di Mana Saja?
Suasana pertemuan tujuh kepala daerah Soloraya itu tampak cair di ruangan yang tak seberapa luas itu. Hadir pula, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa.
Setelah ramah tamah singkat, obrolan pun mengalir. Juliyatmono yang duduk di sebelah Teguh memimpin perbincangan. Seluruh kepala daerah pun memerhatikannya.
Baca Juga: Sopir Bus Tabrak Pengendara Motor Hingga Meninggal Di Kebakkramat Karanganyar Belum Ditahan
Rapat Koordinasi Pencegahan Korupsi Terintegrasi di Soloraya yang menjadi alasan mereka berkumpul itu pun dimulai. Mereka bergegas ke lantai II di Balai Tawangarum.
“Obrolan dengan semua kepala daerah. Tadi ngumpul semua. Sebenarnya Sabtu [20/3/2021] sudah kumpul semua sama beliau-beliau. Banyak [yang diobrolin]. Konektivitas, juga sama Bu Etik [Bupati Sukoharjo],” kata Gibran kepada wartawan seusai rakor.
Baca Juga: ETLE Sragen: Berisiko Kena Tilang, Warga Disarankan Segera Balik Nama Kendaraan Beli Bekas
Dengan Sri Mulyani, Gibran mengaku membahas masalah Mata Air Cokro Tulung. "Nanti semua bisa dibicarakan. Semua sudah ngumpul. Ke depan akan banyak lagi kolaborasi Soloraya," ujanya.
Gibran melanjutkan pertemuan tujuh kepala daerah Soloraya itu merupakan kelanjutan dari pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Gibran dan Etik menghadap Gubernur, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Sidak, DPRD Solo Ungkap Banyak Ortu Tak Tega Ikutkan Anak Belajar Tatap Muka
“Nanti akan ada kolaborasi yang lain. Dulu kan ada PT-nya. Apa pun yang terjadi di Sukoharjo, Boyolali, dan daerah Soloraya lain kan berdampak juga ke Solo,” ucap Gibran.
Soal kolaborasi menjelang Lebaran, Gibran menyebut belum ada pembahasan mengingat pemerintah pusat belum pasti mengizinkan perjalanan mudik. Apabila mudik boleh, akan ada pembicaraan mengenai tata cara maupun aturannya. Pemudik ke Soloraya jamak yang singgah sebentar ke Solo sebelum melanjutkan perjalanan ke kampung halaman.
“Yang jelas Solo harus siap ketika nanti boleh mudik. Soal rumah karantina, kan rumah sakit lapangan [rumkitlap] masih standby sampai habis Lebaran. Kami enggak ingin kasus yang sudah landai ini naik lagi setelah Lebaran,” katanya.