by Andi Sumarsono Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Kamis, 1 November 2012 - 14:19 WIB
WONOGIRI -- Sebanyak 663 ekor itik di salah satu kandang di Dusun Bakulan, Desa Sonoharjo, Kecamatan Wonogiri mati mendadak karena diduga terinfeksi flu burung.
Pihak Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri sempat ragu karena belum pernah ada laporan itik mati yang terserang flu burung.
Kepala Disnakperla Wonogiri, Rully Pramono Retno saat dihubungi Esposin, Kamis (1/11/2012), mengatakan itik dan menthok sangat tahan terhadap penyakit. Dia menuturkan temuan itik berflu burung ini juga menjadi temuan pertama di Wonogiri.
“Saya sempat ragu benar atau tidak hasil rapid test dari pihak dinas terhadap satu sampel itik mati, kalau hasilnya positif. Akhirnya kami juga mengirim sampel bangkai ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Yogyakarta,” ujarnya.
Rully langsung meminta pemilik itik saat itu juga mengkarantina itik yang masih hidup. Dia menambahkan kandang dan saluran air diberi desinfektan.
“Asal kena panas dan desinfektan, viruf flu burung mudah mati, kandang tidak perlu dibongkar atau dimusnahkan cukup disemprot desinfektan saja,” jelas dia. Dia menjelaskan 167 ekor itik yang masih hidup dipisahkan sementara dari kandang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, Widodo mengatakan seharusnya itik paling tahan penyakit termasuk flu burung. Dia menerangkan semua unggas yang hidup di air memang lebih tahan penyakit. “Kalau sampai kena virus flu burung bisa diartikan virus ini sekarang lebih ganas, bisa jadi sudah meningkat secara alami daya serangnya di alam,” terangnya.