by Trianto Hery Suryono Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Selasa, 18 April 2017 - 22:15 WIB
Esposin, SUKOHARJO -- Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) Sukoharjo memberikan klarifikasi terkait informasi penangkapan salah satu kader PDIP di Jakarta oleh panitia pengawas pemilu setempat.
Kader PDIP yang juga anggota DPRD Sukoharjo tersebut, Slagen Abu Gorda, ditangkap panitia pengawas (panwas) di Jakarta karena diduga hendak membagikan sembako kepada warga pemilih Pilkada DKI Jakarta. Bendahara DPC PDIP Sukoharjo, Nurjayanto, saat dihubungi Esposin, Selasa (18/4/2017), memastikan hal tersebut hanya kesalahpahama.
Nurjayanto yang juga Ketua DPRD Sukoharjo mengatakan masih memimpin anggota DPRD Sukoharjo kunjungan ke Jakarta. “Kejadian [pemeriksaan Abu Gorda] tersebut hanya salah paham antarpanwas. Saat itu Gorda ingin membawa pulang sembako tetapi ada [anggota] panwas yang mengira sembako itu akan dibagikan. Jadi ada kesalahpahaman.”
Nurjayanto menyatakan persoalan tersebut sudah diluruskan dan tidak ada pemanggilan terhadap Gorda. Gorda saat dihubungi nomor telepon selularnya tidak aktif. Hingga berita ini ditulis, pesan lewat Whatsapp yang Esposin kirimkan juga belum mendapatkan balasan.
Wakil Ketua DPRD Sukoharjo, Sunoto, saat dihubungi Esposin, Selasa, mengaku tengah mengantarkan anggota Komisi I dan II ke Depok untuk studi banding. “Semua anggota DPRD Sukoharjo baik Komisi I, Komisi II, Komisi III, dan Komisi IV studi banding ke Provinsi DKI. Kunjungan kerja tidak di satu tempat sesuai bahan studi masing-masing komisi. Ada yang ke Tangerang, Depok, atau Banten.”
Sunoto mengaku tidak mengetahui peristiwa yang dialami rekannya, Gorda. Dia mengaku bertemu dengan Gorda sebelum berpisah tempat kunjungan kerja. “Saya tadi pagi [Selasa] ketemu Gorda tetapi tidak berbincang-bincang,” katanya.
Kabar penangkapan Gorda oleh Panwaslu Jakarta Barat ramai diperbincangkan masyarakat Sukoharjo, Selasa pagi. “Kami membaca Gorda ditangkap di berita online. Kami lantas tanya ke teman-teman di Sukoharjo tetapi belum mendapatkan jawaban yang pasti. Mudah-mudahan saja tidak benar berita [penangkapan] itu,” kata Wijatmoko.