by Ibda Fikrina Abda Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 9 Juni 2014 - 02:16 WIB
ESPOS.ID - Wali Kota Solo sekaligus Ketua DPC PDIP Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo memotong tumpeng pada deklarasi Paguyuban Pedagang Pasar Gede mendukung capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla di depan Pasar Gede Solo, Minggu (8/6/2014). (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)
Mereka mengelar aksi di depan Pasar Gede. Aksi itu juga didukung kelompok Karawitan Mekar Sari. Dengan membagikan nasi tumpeng dan gunungan yang berisi aneka buah dari pasar tradisional tersebut, para pedagang mengaku yakin pasangan capres dan cawapres Jokowi-JK akan memenangi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 yang pemungutan suaranya bakal dilaksanakan 9 Juli mendatang itu.
Menurut Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Gede Jumadi, para pedagang sudah melihat bukti nyata program Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi itu saat menjadi wali kota Solo pada 2005 lalu. “Jokowi sering mengunjungi pasar tradisional dan memberi pembinaan kepada pedagang di sini, selama tujuh tahun memimpin Solo, dari 43 pasar tradisional di Solo, 17 pasar sudah dibangun total,” papar dia saat ditemui wartawan seusai deklarasi, Minggu (8/6/2014).
Jumadi menjelaskan pasangan Jokowi-JK peduli terhadap pasar tradisional. “Sehingga keberadaan pasar tradisional tidak tergerus dengan adanya pasar modern yang menjamur saat ini,” tutur dia.
Lebih lanjut Jumadi mengaku sejumlah paguyuban pasar tradisional lain di Solo juga memberikan dukungan kepada pasangan capres dan cawapres tersebut.”Kami juga meminta dukungan kepada delapan pasar tradisional kelas satu di Solo. Kami sudah berkomunikasi dengan delapan pasar tradisional tersebut,” pungkas dia.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengklaim beberapa komunitas sudah memberikan dukungan terhadap pasangan yang diusung poros politik yang digagas partainya itu. “Mesin politik kami dari beberapa komunitas seperti komunitas difabel, Jokowi Mania, pedagang pasar tradisional, serta seniman budayawan yang sudah resmi memberika dukungannya,” ujar dia.
Ketua DPC yang juga wali kota Solo ini menyatakan akan mengawasi jalannya pilpres yang pemungutan suaranya akan dilakukan pada 9 Juli 2014 mendatang. “Kami sudah menyiapkan satgas di seluruh kelurahan di Solo untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi seperti intimidasi,” kata dia.
Disinggung mengenai netralitas anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) , wali kota yang akrab disapa Rudy ini tak mengkhawatirkan hal tersebut. “Presiden sudah menjamin netralitas tersebut, jika hal itu terjadi di Solo kami akan melaporkan kepada Badan Pengwas Pemilu (Bawaslu) , tentunya dengan bukti konkret,” pungkas dia.