by Mariyana Ricky P.d - Espos.id Solopos - Selasa, 25 Januari 2022 - 14:58 WIB
Esposin, SOLO -- PT Sarana Multigriya Finansial atau SMF (Persero) memulai pembangunan 47 unit hunian tetap (huntap) di Kawasan Kumuh Semanggi Harmoni, Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Solo. Peletakan pertama oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pada Selasa (25/1/2022).
Pembangunan 47 huntap itu merupakan dukungan penanganan permukiman kumuh oleh PT SMF. Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan PT SMF telah menandatangani nota kesepakatan pada pertengahan Desember 2021.
Kepada wartawan, Muhadjir mengatakan Solo menjadi salah satu proyek pilot atau percontohan penanganan kawasan kumuh di Indonesia. Masalah pemukiman dan penanganan kemiskinan, sambungnya, menjadi urusan pemerintah pusat dan daerah, baik kewenangan maupun tanggung jawab.
Baca Juga: Wow! Penanganan Kawasan Kumuh Kota Solo Jadi Salah Satu yang Terbaik
Baca Juga: Wow! Penanganan Kawasan Kumuh Kota Solo Jadi Salah Satu yang Terbaik
Dengan demikian, apabila pemerintah daerah punya inisiatif dan kemauan politik yang baik untuk menangani wilayah miskin di tempatnya, pemerintah pusat akan memfasilitasi. Pemerintah saat ini tengah berupaya menangani kemiskinan ekstrem dari berbagai sektor.
Kementerian PMK akan mengintegrasikan semua sektor agar mempunyai daya penyelesaian yang jitu. “Salah satu sisinya adalah permukiman kumuh, hampir dipastikan itu tempat konsentrasinya kemiskinan ekstrem. Karena itu dengan program kolaborasi ini, kami jadikan model untuk penyelesaian kemiskinan ekstrem permukiman kumuh kota-kota di Indonesia,” ungkap Muhadjir.
Baca Juga: Daftar 8 Kawasan Kumuh di Kota Solo, Kampungmu Termasuk Lur?
Direktur Utama PT SMF, Ananta Wiyogo, mengatakan memberi dukungan aspek bangunan, yaitu peningkatan kualitas rumah tidak layak huni menjadi layak huni. Komitmen SMF juga merupakan bagian dari tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Hal itu khususnya untuk membangun kota dan permukiman yang berkelanjutan. “Kolaborasi penanganan kawasan kumuh sudah kami lakukan sejak 2018. Hingga saat ini telah dilakukan di 11 wilayah,” katanya dalam sambutannya.
Baca Juga: Cegah Kawasan Menjadi Kumuh, Pemkot Solo Bentuk Tim Khusus
Sebelas wilayah itu meliputi, Yogyakarta, Semarang, Bukittinggi, Pontianak, Makassar, Tangerang, Pekalongan, Tanjung Pinang, Lubuklinggau, Banjarmasin, dan Manado. Tahun ini, penataan menyasar 47 hunian di kawasan kumuh Kelurahan Mojo, Solo, yang merupakan bagian penataan kawasan kumuh oleh program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
Masyarakatnya jamak yang bekerja di sektor informal berpenghasilan rendah, di mana saat pembangunan huntap dilakukan, mereka tinggal di Risha. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan masih ada 136 hunian di Kelurahan Semanggi yang menjadi sasaran penataan pada tahun ini.
“PT Shopee Indonesia yang rencananya menata sisanya. Ya, harapannya nanti kalau kawasan kumuh berkurang otomatis permasalahan lain seperti stunting juga berkurang. Terima kasih semua pihak yang telah membantu, semuanya gotong royong membantu mengurangi kawasan kumuh. Kawasan kumuh terbesar, Semanggi dan Mojo. Kalau yang lain titik-titik kecil saja, nanti kami intervensi melalui program rehab rumah tidak layak huni [RTLH] dan lain-lain,” katanya.