by Indah Septiyaning Wardani - Espos.id Solopos - Jumat, 22 September 2023 - 12:58 WIB
Esposin, KARANGANYAR -- Seorang karyawan pabrik tenun PT Sumber Cahaya Agung (SCA) Jetis, Kabupaten Karanganyar yang menjadi korban uap panas mesin boiler saat kerja, Ari Widodo, 30, akhirnya meninggal dunia.
Ari Widodo mengembuskan napas terakhir di RSUD dr. Moewardi Solo pada Jumat (22/9/2023) pukul 05.00 WIB setelah sempat menjalani perawatan intensif. Korban mengalami luka bakar parah hingga 80 persen akibat tersambar uap panas saat menyalakan mesin boiler di pabrik tenun tempatnya bekerja itu, Kamis (14/9/2023) malam.
Kabar duka tersebut disampaikan rekan korban, NR, yang menerima informasi meninggalnya korban pada pagi hari. "Ya benar meninggal dunia pagi tadi. Dapat informasi itu dari teman juga," kata dia kepada Esposin, Jumat.
Menurut berita lelayu yang diterima, korban akan diberangkatkan dari rumah duka di Gunung Saren RT001/RW017 Palur, Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, pada pukul 13.00 WIB atau selepas salat Jumat. Oleh pihak keluarga, jenazah korban dimakamkan di permakaman desa setempat.
Menurut berita lelayu yang diterima, korban akan diberangkatkan dari rumah duka di Gunung Saren RT001/RW017 Palur, Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, pada pukul 13.00 WIB atau selepas salat Jumat. Oleh pihak keluarga, jenazah korban dimakamkan di permakaman desa setempat.
NR merasa kehilangan dengan kepergian rekannya tersebut. "Saya kenal baik beliau. Dia orang yang baik dan suka menolong temannya," katanya.
Diberitakan sebelumnya, tiga karyawan pabrik tenun PT Sumber Cahaya Agung di Jetis, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar terbakar karena nekat memasukkan obat ke dalam mesin boiler atau ketel uap saat kondisi panas pada Kamis (14/9/2023) malam.
Menurut keterangan satpam pabrik, Sopian. kronologis kecelakaan kerja itu bermula saat ketiga korban, salah satunya Ari Widodo, hendak memasukkan obat ke dalam mesin uap. Saat itu Kamis sekitar pukul 18.00 WIB.
Mereka sempat diperingati karyawan lain untuk tidak memasukkan obat karena mesin masih dalam kondisi panas. "Wis dielingke nunggu mesin adem dulu. Tapi mereka nekat tetap memasukkan obat ke dalam mesin sampai uap panasnya nyembur dan kena mereka," kata dia ketika dijumpai Esposin di lokasi, Kamis.
Sempat terdengar suara ledakan dan teriakan korban yang membuat karyawan di dalam pabrik berlarian keluar. Mereka mencoba memberikan pertolongan pertama kepada para korban dengan cara menyemprotkan air. Namun lantaran luka bakar yang dialami korban cukup parah, maka ketiganya langsung dilarikan ke rumah sakit.
Ketiga korban masing-masing bernama Ari, 28, warga Palur; Andi, 28, warga Malanggaten dan Agus, 30, warga Kaling. "Korban Ari dan Andi mengalami luka bakar parah. Sekujur tubuhnya terbakar. Kalau Agus hanya bagian kaki saja," katanya.