by Muhammad Diky Praditia - Espos.id Solopos - Minggu, 29 Mei 2022 - 21:26 WIB
Esposin, WONOGIRI -- Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri memiliki kelompok keseninan tradisional unik bernama Bedigas Laras. Kesenian tersebut merupakan hasil kreasi dari masyarakat Desa Jatisari yang menggabungkan beberapa keseninan, seperti bantengan, jaran kepang, dan reog.
Wakil kelompok Bedigas Laras, Catur, mengatakan Bedigas Laras terbentuk dari gabungan para seniman yang ada di Desa Jatisari. Masing-masing dari mereka ada yang berkesenian bantengan, jaran kepan, reog.
Para seniman itu menggabungkan diri menjadi menjadi satu hingga membentuk kesenian kreasi baru bernama Bedigas Laras. Perbedaan yang mencolok dari Bedigas Laras dan kesenian sejenis lainnya adalah musik pengiringnya.
Musik pengiring Bedigas juga menggabungkan unsur musik reog, bantengan, jaran kepang, dan lainnya. Penggabungan musik pengiring tersebut memunculkan nuansa musik yang baru tetapi sekaligus indah.
Musik pengiring Bedigas juga menggabungkan unsur musik reog, bantengan, jaran kepang, dan lainnya. Penggabungan musik pengiring tersebut memunculkan nuansa musik yang baru tetapi sekaligus indah.
“Nama Bedigas Laras itu berarti orang yang tidak teratur. Bedigasan atau petakilan tapi diseleraskan dengan musik-musik pengiring. Seolah ada sesuatu yang masuk pada orang tersebut dan tidak bisa dikendalikan. Namun dengan adanya iringan musik gamelan ini menjadi selaras,” kata Catur saat ditemui Esposin, Sabtu (28/5/2022).
Baca Juga: Mengenal Sanggar Tari Tunjungbiru, Perawat Seni Tari di Wonogiri
Pantauan Esposin, saat Bedigas Laras menunjukkan aksinya, beberapa dari mereka seperti kehilangan kesadaran. Mereka tidak bisa mengendalikan diri. Beberapa bahkan memakan bunga-bunga.
Sebagian lain berlaku tak terkendali seperti mengguling, merayap, menggigit apa saja benda yang berada di sekitar. Bahkan sampai menceburkan diri ke sawah dan kali.
“Kesenian ini memang ada unsur mistik. Biasanya unsur mistik itu dari rumah atau dari lokasi acara. Sering juga mistik itu muncul dengan sendirinya pada saat acara berlangsung,” ucapnya
Baca Juga: Tahukah Kamu? Ini Orang Wonogiri yang Menciptakan Tari Kethek Ogleng
Saat ini ada 30 orang yang menjadi anggota Bedigas Laras. Sebagian dari mereka masih anak-anak dan remaja. Harapannya, para kawula muda itu bisa melanjutkan seni tradisional kebanggaan Desa Jatisari.
“Kami latihan rutin dua kali pertemuan dalam sepekan, malam Selasa dan malam Sabtu. Anak-anak yang ikut latihan itu kelas IV-VI SD, anak SMP, dan SMA. Mereka akan menjadi penerus kesenian ini. Ke depan, kami akan melobi wisata-wisata di wonogiri agar menjadikan kami sebagai tamu. Kami ingin mempromosikan kesenian ini agar semakin maju dan dikenal banyak orang,” ungkap Catur.
Baca Juga: Angkat Kesenian di Tengah Pandemi Covid-19, Karang Taruna Doho Wonogiri Gelar Lomba
“Mereka jadi apa saja bisa, disuruh apa saja bisa. Mereka bisa berteater, jadi wayang orang, ketoprak, reog, bantengan, dan lainnya. Mereka para seniman multitalenta,” kata Teguh.