by R Bony Eko Wicaksono Fanisa Tasya Nabilla - Espos.id Solopos - Senin, 15 April 2024 - 15:47 WIB
Esposin, SUKOHARJO – Sederet fakta-fakta terungkap terkait penemuan penemuan mayat perempuan muda bernama Serlina, 22, pada Minggu (14/4/2024) pagi. Perempuan asal Kabupaten Karanganyar itu ditemukan meninggal terbungkus plastik di parit pinggir jalan Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo.
Kematian perempuan yang sehari-hari bekerja di toko busana muslim di Sukoharjo terjadi secara tidak wajar. Berikut enam fakta terkait penemuan mayat Serlina setelah dilaporkan menghilang.Korban ditemukan pertama kali oleh warga setempat yang tengah jalan-jalan pagi. Korban dalam kondisi mengenaskan dengan tubuh yang sudah membusuk dan mengeluarkan bau menyengat. Sebelumnya, warga tersebut mencium bau busuk dari parit dan curiga bahwa itu adalah bangkai.
Kecurigaan warga makin menjadi saat mendekati plastik tersebut. Saat dibuka, ternyata adalah mayat perempuan yang sudah membusuk. Berdasarkan informasi dari masyarakat, ciri-ciri mayat perempuan itu memakai celana hitam dan sweater.
Serlina merupakan warga Desa Lemahbang, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar yang berusia 22 tahun. Ia diketahui anak bungsu dari dua bersaudara bekerja sebagai karyawan toko busana muslim di Sukoharjo.
Kepala Dusun Dlangin Lor, Desa Lemahbang, Sukirdi, mengatakan pihak keluarga berulang kali menghubungi korban melalui chat Whatsapp (WA), namun tidak ada jawaban hingga tiga hari berlalu.
“Tiga hari setelah hilang, Serlina membalas chat WA dari orang tuanya. Namun, balasan chat-nya aneh dan janggal karena menggunakan bahasa Jawa krama. Kata-katanya, 'inggih sekedap niki ajeng mantuk'. Serlina tidak pernah menggunakan bahasa Jawa krama saat berkomunikasi dengan orang tuanya. Selalu pakai bahasa ngoko," ujar Sukirdi.
Menurut Kepala Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Darmanto, kondisi jalan di sekitar lokasi penemuan mayat relatif ramai. Banyak pengguna jalan yang melewati jalan tersebut. Bahkan saat lebaran jalan itu dilewati pemudik.
Jalan tersebut merupakan jalan alternatif yang menghubungkan wilayah Polokarto dengan Kabupaten Karanganyar. Namun karena tertutupi plastik, warga sekitar tidak menyadari keberadaan mayat korban.
Pada saat ditemukan, barang berharga milik Serlina tidak ditemukan. Selain sepeda motor yang biasa ia gunakan untuk bekerja, Serlina juga membawa ponsel, dompet, uang gajian Maret, dan tunjangan hari raya (THR) yang baru saja dibayarkan pemilik toko busana muslim tempat ia bekerja. Barang-barang itu hilang.