Esposin, KARANGANYAR -- Jalan penghubung Desa Plosorejo, Kecamatan Kerjo, dengan Desa Seloromo, Jenawi, Karanganyar, putus menyusul terjadinya pergerakan tanah hingga tanah ambles dengan posisi melintang jalan.
Kondisi tersebut membuat aktivitas warga dua desa terutama yang melalui jalan milik kabupaten itu terganggu. Jalan cor-coran tersebut merupakan jalur utama penghubung kedua desa tersebut.
"Tanahnya ambles sedalam dua meter bulan lalu," tutur Kepala Desa (Kades) Plosorejo, Sukirno, saat dihubungi Esposin melalui ponsel, Kamis (29/12/2016).
"Tanahnya ambles sedalam dua meter bulan lalu," tutur Kepala Desa (Kades) Plosorejo, Sukirno, saat dihubungi Esposin melalui ponsel, Kamis (29/12/2016).
Sukirno menjelaskan jalan yang ambles merupakan jalur utama warga menuju ke pasar dan sekolah. Supaya aktivitas warga tak terganggu, dibuat jalan alternatif melalui lahan milik PTPN IX.
Warga bergotong royong membuat jalur alternatif itu dengan memadatkan badan jalan. Jalan alternatif sepanjang 250 meter dan lebar empat meter itu sudah jadi tapi belum bisa dilalui.
Sukirno menjelaskan dalam waktu dekat warga kembali bergotong royong menebang pohon-pohon karet. Kayu pepohonan tersebut akan diserahkan kembali kepada PTPN IX.
Setelah pohon ditebang, jalan alternatif akan dibuat makadam. Anggaran pengecoran jalan akan dibiayai dana desa 2017 dengan patungan antara Desa Plosorejo dan Desa Seloromo.
"Kemungkinan pertengahan tahun depan mulai dibangun. Anggarannya dari Seloromo Rp30 juta dan Plosorejo Rp30 juta. Mudah-mudahan akhir tahun pembuatan makadam kelar," kata dia.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Karanganyar, Edy Sriyatno, saat diwawacarai Esposin, Kamis, mengaku sudah mendapat informasi terkait putusnya jalan Plosorejo-Seloromo. Dia sudah mengirim tim untuk mengecek kondisi jalan yang ambles karena retakan tanah itu.
"Iya betul, saya sudah minta tim cek lapangan, tapi sampai sekarang belum laporan," ujar dia.
Edy menjelaskan bila jalan yang putus merupakan jalan vital bagi masyarakat segera diupayakan perbaikan. Menurut dia, anggaran perbaikan bisa menggunakan dana pemeliharaan. "Besok [Jumat] saya tak cek langsung ke sana untuk melihat seperti apa kondisinya," sambung Edy.
Ihwal jalan alternatif yang dibuat warga, Edy berharap lokasinya jauh dari retakan tanah yang membuat jalan utama ambles. Tujuannya agar jalan yang dibuat tak ikut ambles karena retak.