by Hijriyah Al Wakhidah - Espos.id Solopos - Kamis, 1 Agustus 2024 - 14:57 WIB
Esposin, SOLO – Pemerintah Kota Solo menggelar Tasyakuran dan Mangayubagyo Pemulangan Jamaah Haji Tahun 1445 H/2024 M di Pendhapi Gedhe Balaikota Solo, Rabu (31/7/2024).
Acara tersebut sebagai agenda pamungkas dari seluruh proses pelaksanaan ibadah haji tahun ini, mulai dari pemberangkatan hingga pemulangan.
Sama halnya saat Mangayubagyo Pemberangkatan, pada Mangayubagyo Pemulangan ini juga dihadiri oleh pejabat dan tokoh masyarakat, serta stakeholder terkait lainnya. Sebanyak 460 jemaah haji Kota Solo yang tergabung dalam Kloter SOC 90 dan SOC 91 turut hadir dalam acara ini.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Solo, Hidayat Maskur mengawali sambutan dengan menyampaikan laporan. Dia menyampaikan sebanyak 460 jamaah haji Kota Solo baik kloter SOC 90 dan SOC 91, telah 100% kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat, selamat dan lancar. yang tergabung dalam tiga kloter (SOC 76, 90, dan 91)
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Solo, Hidayat Maskur mengawali sambutan dengan menyampaikan laporan. Dia menyampaikan sebanyak 460 jamaah haji Kota Solo baik kloter SOC 90 dan SOC 91, telah 100% kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat, selamat dan lancar. yang tergabung dalam tiga kloter (SOC 76, 90, dan 91)
“Alhamdulilah, dalam sejarah kita ini, 100% jumlah tersebut diberikan kesehatan dan keselamatan sehingga bisa pulang dengan sempurna,” ungkap Hidayat.
Teguh Prakosa juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan selama penyambutan pemulangan Jamaah Haji saat tiba di Kota Solo.
“Apabila dalam penyambutan pemulangan saat dari Debarkasi menuju Stadion Manahan banyak sekali ketidaknyamanan, saya memohon maaf sebesar-besarnya,”ungkap Teguh Prakosa.
Diakuinya, ketika berada di Stadion Manahan saat kepulangan jemaah haji 19 Juni lalu, yang menjad mudah hanyalah spasial dan mobilitas dari busnya saja. Sedangkan untuk penataan individu bagi jamaah haji, panitia hingga penjemput, dirasakannya masih kurang sesuai.
"InsyaAllah, tahun depan akan kami siapkan dengan lebih baik lagi. Mungkin, apabila di Pendhapi Gedhe sedang digunakan, bisa dialihkan ke Masjid Agung atau di Panularan," pungkas Teguh Prakosa.
Tasyakuran dan Mangayubagyo Pemulangan Jamaah Haji ini tidak hanya menjadi penanda berakhirnya perjalanan suci para jamaah haji, tetapi juga menjadi cerminan betapa pentingnya peran pemerintah dalam mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan ibadah haji. Selain itu, hal ini juga menjadi bukti keseriusan dan komitmen dedikasi yang tinggi dari pemerintah serta seluruh stakeholder terkait dalam memberikan pelayanan terbaik bagi kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji.