Langganan

Histori di Balik Pemindahan Gamelan Ki Manteb ke Pendapa Rumdin Bupati - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Akhmad Ludiyanto Kaled Hasby Ashshidiqy  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 9 November 2021 - 15:44 WIB

ESPOS.ID - Ki Manteb Soedharsono pernah berwasiat untuk meninggalkan satu set gamelannya di pendapa rumah dinas Bupati Karanganyar. Foto diambil Selasa (9/11/2021). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Esposin, KARANGANYAR — Satu dari tiga set gamelan milik mendiang Ki Manteb Soedharsono kini berada di pendapa rumah dinas Bupati Karanganyar. Semasa hidup, pria yang kerap dijuluki "Dalang Setan" itu pernah menyampaikan keinginannya untuk meninggalkan gamelan itu di pendapa rumdin Bupati Karanganyar. Dan itu terwujud sekarang.

Pemindahan satu set gamelan itu tidak terjadi begitu saja. Ternyata ada histori di baliknya. Hal itu disampaikan putra Ki Manteb Soedharsono, Danang Suseno, Selasa (9/11/2021).

Advertisement

Danang menyebut ayahnya memang cukup dekat dengan Bupati Karanganyar, Juliyatmono. Keduanya memiliki frekuensi yang sama terhadap kesenian. “Bapak memang dekat dengan Pak Juliyatmono. Bapak bangga punya bupati seperti Juliyatmono. Bapak menilai Pak Juliyatmono sangat perhatian terhadap pelestarian seni budaya khususnya wayang kulit,” kata Danang.

Baca Juga: Penuhi Wasiat, Gamelan Ki Manteb Diboyong ke Rumdin Bupati Karanganyar

Seperti diberitakan satu set gamelan milik Ki Manteb diboyong ke Pendapa Rumah Dinas Bupati Karanganyar pada Minggu (7/11/2021). Satu set gamelan yang terdiri atas bonang, kendang, saron, gambang, kenong slenthem, rebab, hingga gong ini ditempatkan di pendapa sisi barat. Gamelan ini menggantikan satu set gamelan lama yang sebelumnya di tempat tersebut.

Putra Ki Manteb, Danang Suseno, mengatakan semasa hidup ayahnya pernah punya keinginan gamelan tersebut ditempatkan di Pendapa Rumah Dinas Bupati.

Advertisement

“Dulu bapak pernah berpesan, pada Hari Jadi Karanganyar atau Hari Wayang Kulit Nasional [7 November] beliau mendalang [di Pendapa Rumah Dinas Bupati] dengan gamelan ini. Tapi nanti gamelannya tidak usah dibawa pulang, biar ditinggal di sana untuk sejarah. Nah, pas Hari Wayang Kulit kemarin [2021] beliau kan sudah meninggal, lalu pada ingat pesan beliau sehingga gamelan ini ya tetap dipindah ke sana,” ujarnya.

Baca Juga: Sosok Dalang Ki Manteb Soedharsono: Nikah 8 Kali Tanpa Poligami

Gamelan Hari Jadi Karanganyar

Danang mengatakan gamelan tersebut memang biasa dipakai mengiringi pergelaran wayang kulit Ki Manteb semasa hidup pada Hari Jadi Karanganyar dan Hari Wayang Kulit Nasional. Mendiang Ki Manteb masih memiliki dua set gamelan di rumahnya.
Advertisement

Sementara itu, Juliyatmono juga mengaku mendiang Ki Manteb pernah berjanji untuk menempatkan salah satu set gamelannya di Pendapa Rumah Dinas Bupati. “Dulu beliau pernah bilang gamelannya biar ditaruh di pendapa saja. Sekarang pesannya itu dilaksanakan,” ujarnya.

Seperti diketahui, dalang Ki Manteb Soedharsono meninggal dunia pada Jumat (2/7/2021) sekitar pukul 10.00 WIB dalam kondisi positif Covid-19. Selama sakit dan menjalani perawatan di rumah, Ki Manteb Soedharsono sempat dites antigen, Kamis (1/7/2021) pagi dan hasilnya positif Covid-19.

Baca Juga: 2 Hari Beruntun Longsor Terjang Karanganyar, Rumah Warga Jadi Sasaran

Dalang kelahiran Dusun Jatimalang, Kelurahan Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, pada 31 Agustus 1948 itu dijuluki para penggemarnya sebagai "Dalang Setan". Ia juga dianggap sebagai pelopor perpaduan seni pedalangan dengan peralatan musik modern.
Advertisement
Kaled Hasby Ashshidiqy - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif