by Tim Solopos - Espos.id Solopos - Selasa, 30 November 2021 - 16:20 WIB
Esposin, SUKOHARJO – Terhitung sejak 2012, terdapat 15 kasus pembuangan bayi di Sukoharjo. Hanya sebagian kecil dari bayi yang ditemukan masih hidup. Sebagian besar ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Berikut Esposin sajikan 15 kasus pembuangan bayi yang menggemparkan publik Sukoharjo dan sekitarnya sejak 2012 hingga 2021.
Mayat bayi ditemukan kali pertama oleh Muladi, warga Desa Laban, dan Basir, warga Desa Kadokan. Kala itu, mereka tengah memancing ikan di pinggir sungai. Mereka kaget saat ada benda mirip boneka yang terapung di bawah jembatan. Saat didekati ternyata benda itu adalah mayat bayi.
Mayat bayi itu ditemukan kali pertama oleh warga setempat, Untung dan Suyatno, yang tengah memancing ikan di pinggir sungai. Mereka kaget saat melihat benda mirip boneka terapung di bawah jembatan.
Baca Juga: Bayi Dibuang Dalam Kardus di Wonogiri Sempat Dehidrasi dan Mengalami Hipotermia
Saat didekati benda itu ternyata mayat bayi. Kedua pemancing itu lantas memanggil warga lainnya dan mengangkat mayat bayi. Mereka membungkus mayat bayi dengan kantong plastik putih.
Kapolsek Tawangsari kala itu, AKP Agus Suharsono, mengatakan petugas langsung mendatangi lokasi kejadian untuk mengevakuasi mayat bayi tersebut. Petugas membawa mayat bayi ke RSUD dr. Moewardi, Solo.
Kapolsek Grogol kala itu, AKP Sarwoko mengatakan polisi masih menyidiki penemuan bayi itu untuk mencari tahu siapa ibu kandungnya. “Polisi masih menyelidiki siapa yang menaruh bayi di teras rumah warga. Peristiwa penemuan bayi ini menjadi pekerjaan rumah kami,” ujar dia.
Kapolsek bercerita bayi dengan tali pusar masih menempel di tubuh itu ditemukan sekitar pukul 17.00 WIB. Bayi ditempatkan di teras rumah Sofiah. “Bayi itu ditemukan pemilik rumah, Sofiah.”
Baca Juga: Mayat Bayi Dibuang di Sragen Diduga dari Luar Kota
Sosok mayat bayi laki-laki itu dimasukkan tas warna merah dan diperkirakan baru dilahirkan. “Bayi itu dibungkus seperti kain mukena dan diletakkan di depan rumah seorang dokter. Menurut warga sekitar rumah itu memang sering kosong sehingga pelaku ketika meletakkan mayat tersebut tidak diketahui orang,” ujar Kabag Humas Polres Sukoharjo kala itu, AKP Joko Sugiyarto.
Bayi seberat 3,9 kg itu ditemukan tepat di halaman warung makan milik Sajinah. Kala itu, Sajinah baru saja bangun tidur dan hendak memasak makanan di dapur. Saat memasak, ia mendengar suara tangisan bayi yang berasal dari halaman warung makan miliknya. Sontak, Sajinah langsung mencari sumber suara tangisan bayi itu.
Dia kaget bukan kepalang ketika mendapati bayi perempuan menangis di halaman warung makan. Saat itu, bayi mungil memakai baju putih dan tergeletak tepat di depan deretan meja dan kursi warung makan. Dia langsung memberi tahu keluarga dan tetangga rumahnya ihwal penemuan bayi perempuan itu.
Sempat mencuat dugaan bayi itu dibuang oleh mahasiswa dari kampus tak jauh dari lokasi, namun fakta lain ditemukan polisi. Belakangan polisi berhasil mengungkap kasus pembuangan bayi itu. Pembuang bayi itu adalah S, warga Kelurahan Bulakan, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, yang sehari-hari bekerja sebagai instruktur senam.
Bayi yang saat ditemukan mempunyai berat badan 3 kg dan panjang 45 sentimeter tersebut dalam keadaan sehat. Karena itu tak heran jika banyak yang ingin mengadopsinya.
Kondisi bayi tersebut dibungkus perlak warna oranye dan kemeja lengan panjang warna merah motif kotak-kotak. Bayi tersebut diperkirakan baru berusia dua hari sejak dilahirkan. Panjangnya 4,8 sentimeter dengan berat 3 kg dengan kondisi tali pusar belum terpotong dengan plasenta masih menempel.
Baca Juga: Pembuangan Bayi di Wonogiri, Sang Ayah Berusia 15 Tahun Dijerat Pidana
Ciri-ciri mayat bayi itu berjenis kelamin laki-laki dan diperkirakan berusia enam bulan. Panjang bayi 15 sentimeter dan berat dua ons. Saat ditemukan kondisi bayi masih utuh. Menurut dokter yang melakukan penanganan di lapangan, mayat bayi diperkirakan sudah dua hari.
Penemuan mayat bayi oleh warga Dukuh Tempel RT 003/RW 002, Desa Purbayan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo itu berlangsung sekitar pukul 16.30 WIB. Mayat bayi diduga dikubur sedalam 30 sentimeter namun terendus hewan. Saat ditemukan, kepala bayi terdapat luka koyak yang diperkirakan hasil gigitan anjing yang berkeliaran di sekitar lokasi.
Mayat bayi ditemukan warga setempat bernama Eko saat pulang ke rumah setelah mencari semut kroto. Eko berjalan kaki menyusuri pinggir sungai yang melewati wilayah Desa Siwal lalu menemukan kardus berisi kresek putih yang terbuka.
Baca Juga: Geger Penemuan Bayi Perempuan di Gubug Sawah Probolinggo
“Warga mengira bukan mayat bayi namun boneka atau anak kucing. Setelah diperhatikan seksama ternyata mayat bayi,” kata Kapolsek Baki kala itu, AKP Dani Herlambang. Penemuan mayat bayi itu menggegerkan warga setempat yang kemudian berduyun-duyun menuju lokasi kejadian. Beberapa warga melaporkan penemuan mayat bayi itu ke Polsek Baki.
Mayat bayi laki-laki itu ditemukan seorang tukang pencari rongsokan, Sulaiman, 47, warga Losari, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, sekitar pukul 12.10 WIB. Kala itu Sulaiman sedang mencari rosok di sepanjang Sungai Lemusir. Kemudian dia melihat benda tergeletak di pinggir sungai dengan kondisi sudah dirubung lalat.
Baca Juga: Tega! Jasad Janin Bayi Dibuang Ditutupi Ember di Purworejo
Merasa curiga, Sulaiman mendekati benda tersebut. Dia terkejut melihat sosok mayat bayi laki-laki dalam kondisi mengenaskan tanpa pakaian. Sulaiman kemudian meminta tolong warga dan beberapa berdatangan ke lokasi penemuan mayat bayi.
Warga selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian. Kapolsek Kartasura kala itu, AKP Sarwoko mengatakan aparat kepolisian langsung mendatangi lokasi penemuan mayat.
Bayi tersebut diduga berusia sekitar tiga hari dengan berat tiga kilogram dan panjang 47 sentimeter. “Saat ditemukan mayat bayi sudah dipenuhi lalat dan dalam keadaan tanpa pakaian apa pun,” kata Kapolsek.
Bayi tersebut ditemukan warga yang hendak pergi ke sawah. Saat ditemukan, bayi itu tergeletak di di dalam kardus mi instan yang ditinggalkan pinggir jalan kampung. Bayi dimasukkan ke dalam kardus dengan alas kain semacam handuk warna biru muda di dalamnya. Masih terdapat bercak darah di tubuh bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut.
Baca Juga: Round Up: Berawal dari Pembalut, Kasus Pembuangan Bayi di Wonogiri Terungkap Kurang dari 24 Jam
“Tali pusatnya memang sudah putus, tetapi bekas putusnya tidak beraturan seperti ditarik begitu saja. Selain itu dahi bayi ini juga mengalami luka lecet, tetapi tidak tahu apa penyebabnya,” ujar Kapolsek Kartasura kala itu AKP IG. Ayu Hartini.
Menurut dia, bayi berjenis kelamin perempuan dengan panjang 50 sentimeter, berat 3,2 kilogram diperkirakan masih bernyawa sebelum diceburkan ke sumur.
“Semula saya tidak mengira tangis bayi di luar itu bayi yang dibuang seseorang. Sampai saat ini saya tidak tahu siapa yang meletakkan bayi di tepi jalan dekat klinik ini. Tetapi sebelumnya saya mendengar suara kendaraan yang baru saja meninggalkan tempat,” ujar salah seorang perawat klinik Yasmara Gumpang, Fitri, ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (4/4/2012).
Baca Juga: Bayi Dibuang Dalam Kardus di Wonogiri Sempat Dehidrasi dan Mengalami Hipotermia
Menurut dia ketika ditemukan bayi dibungkus kain diwadahi kardus disertai kain kasa, alkohol, ari-ari atau tali pusat yang membusuk dan sebagainya. Semua perangkat itu dimasukkan dus yang bertuliskan Darma Husada. Diperkirakan bayi tersebut berusia kira-kira dua hari.