by Redaksi - Espos.id Solopos - Rabu, 8 Februari 2012 - 20:44 WIB
SOLO - Saat ini mulai terjadi pergeseran pola konsumsi media yang juga mempengaruhi sikap masyarakat. Hal ini perlu disikapi oleh kalangan pers dengan meningkatkan kompetensi.
Demikian ulasan dari pengamat komunikasi yang juga pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS, Dr Sri Hascaryo dalam diskusi malam tirakatan peringatan Hari Pers Nasional 2012 di Monumen Pers Nasional, Solo, Rabu (8/2/2012) malam. Menurut Hascaryo, saat ini ada sejumlah fenomena, antara lain hampir semua orang bisa membuat berita sendiri. "Ada eforia setiap orang ingin menjadi jurnalis karena kemajuan teknologi komunikasi. Namun ada masalah tidak ada bekal kompetensi cukup untuk menjadi jurnalis. Akibatnya banyak yang tidak memahami kaidah-kaidah jurnalistik," ujar Hascaryo.
Dirinya mencontohkan, saat ada peristiwa serangan bom di GBIS Kepunton, Solo, beberapa waktu lalu ada banyak berita di internet tentang jumlah korban tewas dan luka yang tidak akurat karena banyak yang hanya mendengar dari berbagi sumber yang tidak dikonfirmasikan kebenarannya.
Fenomena lain menurut dia adalah berubahnya pola konsumsi media. "Kalau dulu biasanya orang nonton TV atau baca koran, sekarang banyak sumber lain seperti Twitter," kata dia. Loyalitas pada satu media pun kini mulai bergeser. “Orang mulai loyal bukan ke koran tapi ke Google,” tegas Hascaryo.
JIBI/SOLOPOS/R Bambang Aris Sasangka