by Hijriyah Al Wakhidah Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Sabtu, 29 Oktober 2016 - 13:15 WIB
Esposin, BOYOLALI -- Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) masih fokus memaksimalkan stok beras nasional. Presiden Jokowi tidak mau muluk-muluk berbicara ekspor sebelum kebutuhan pangan dalam negeri tercukupi kendati saat ini Indonesia juga sudah mulai mengekspor jenis beras unggulan ke sejumlah negara.
Hal ini disampaikan Jokowi kepada wartawan di sela-sela panen raya padi yang merupakan puncak Peringatan ke-36 Hari Pangan Sedunia (HPS) di Tanjungsari Banyudono Boyolali, Sabtu (29/10/2016).
Jokowi juga memastikan tahun ini tidak akan mengimpor beras karena stok beras nasional cukup hingga Mei 2017 sebanyak 1,98 juta ton. Di Tanjungsari Jokowi melihat produktivitas padi varietas baru Inpari 33 yang dikembangkan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertanian. Dia datang bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Begitu tiba di lokasi Jokowi langsung masuk ke areal persawahan yang selama ini menjadi demo area budidaya padi Inpari 33 dengan teknologi tanam baru yakni jajar legowo super.
Dia tidak hanya memeriksa hasil panen tapi juga sisa atau loses tanaman padi yang dipanen dengan menggunakan mesin panen atau combine harvester.
“Di sini saya ingin lihat hasil Inpari 33 yang ditanam petani. Hasilnya luar biasa yang biasanya hanya 5 ton per hektare ternyata berhasil dua kali lipat mencapai 10-11 ton per hektare. Saya harap ini akan diperluas sehingga produksi nasional bisa meningkat tajam,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan saat ini stok beras nasional mencapai 1,98 juta ton, atau lebih tinggi dari stok nasional pada periode yang sama September 2015 yang hanya 1,03 juta ton.