Langganan

Gudang Bulog Telukan Serap 3.000 Ton Gabah Dari Petani Sukoharjo - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by R Bony Eko Wicaksono  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 23 Maret 2021 - 04:00 WIB

ESPOS.ID - Sejumlah pekerja mengeringkan gabah hasil panen petani di halaman Gudang Bulog Telukan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Senin (22/3/2021). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Esposin, SUKOHARJO -- Gudang Badan Urusan Logistik atau Bulog Telukan, Grogol, Sukoharjo, telah menyerap 3.000 ton gabah dari petani selama masa tanam (MT) I.

Serapan gabah hasil panen petani digenjot guna merealisasikan target di wilayah Soloraya sebanyak 48.000 ton setara beras. Kepala Gudang Bulog Telukan, Wisnu Sancoyo, mengatakan gudang Bulog Telukan sudah penuh bahkan melebihi kapasitas atau overload.

Advertisement

Serapan gabah hasil panen petani di Sukoharjo disalurkan ke sejumlah gudang Bulog di wilayah Soloraya seperti Kartasura, Triyagan, dan Masaran, Kabupaten Sragen.

Baca Juga: Penyuntikan Dosis Kedua Sebagian Penerima Vaksin Covid-19 Karanganyar Molor, Ini Penjelasan Dinkes

Advertisement

Baca Juga: Penyuntikan Dosis Kedua Sebagian Penerima Vaksin Covid-19 Karanganyar Molor, Ini Penjelasan Dinkes

“Kami terus menggenjot serapan gabah hasil panen petani sesuai harga pembelian pemerintah [HPP] Rp4.200 per kilogram. Bulog juga menggenjot serapan gabah pada MT II dan MT III,” katanya saat ditemui Esposin di kantornya, Senin (22/3/2021).

Perum Bulog melibatkan mitra kerja dalam menggenjot serapan gabah seperti gabungan kelompok tani (gapoktan), persatuan penggilingan padi dan pengusaha beras Indonesia (Perpadi) serta satuan kerja (satker).

Standar Kualitas

Gabah hasil panen petani harus memenuhi standar kualitas yang ditetapkan pemerintah. Gabah kering panen (GKP) dengan kadar air sebesar 25 persen harganya Rp4.200 per kg.
Advertisement

“Banyak gabah hasil panen yang kadar airnya tinggi sehingga harganya turun. Kami menitikberatkan pada kualitas gabah hasil panen dengan kadar air rendah,” ujarnya.

Kepala Gudang Bulog Telukan, Sukoharjo, itu menyebut harga gabah dipengaruhi faktor cuaca. Harga gabah kering dibanderol berdasarkan kualitas.

Misalnya, harga gabah kualitas A memiliki kadar serapan air lebih sedikit dibanding gabah kualitas B dan C. Harga gabah kualitas A dibanderol lebih tinggi dibanding kualitas B dan C.

Advertisement

Baca Juga: 7 SMP Terpilih Kota Solo Urung Gelar Tatap Muka Hari Pertama, Kenapa?

Saat ini, stok beras gudang Bulog menghadapi Ramadan dan Lebaran memadai. Jumlah stok beras tersebut cukup untuk beberapa bulan mendatang atau setelah perayaan Lebaran. “Masyarakat tak perlu khawatir, stok beras di gudang hingga perayaan Lebaran dipastikan aman,” paparnya.

Antisipasi Tengkulak

Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Surakarta, Ninik Setyowati, mengatakan Perum Bulog menargetkan menyerap gabah hasil panen petani di wilayah Soloraya termasuk Sukoharjo pada 2021 sebanyak 48.000 ton setara beras.

Serapan gabah dilakukan di sejumlah daerah di Soloraya seperti Sukoharjo, Sragen, Karanganyar, Wonogiri, Klaten dan Boyolali.

Advertisement

Baca Juga: 2 Ruas Jalan Klaten Dibangun Tahun Ini, Dananya Rp21 Miliar

Ninik optimistis target serapan gabah tercapai pada akhir tahun ini. Petugas pengadaan beras langsung membeli gabah hasil panen milik petani di lahan pertanian.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi para tengkulak yang berseliweran saat masa panen raya padi. “Mitra kerja pengadaan beras selalu mendukung saat Bulog menggenjot serapan gabah. Kami optimis target serapan gabah tercapai,” katanya.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif