Langganan

Gelar Budaya Babad Kepatihan, Upaya Warga Melestarikan Sejarah Kebudayaan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Ahmad Kurnia Sidik  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 25 Agustus 2024 - 05:33 WIB

ESPOS.ID - Suasana kirab dalam acara Gelar Budaya Babad Kepatihan dan Kirab Budaya 2024 yang digelar Kelurahan Kepatihan Wetan, Kecamatan Jebres, Solo, Sabtu (24/8/2024) sore.(Solopos.com/Ahmad Kurnia Sidik)

Esposin, SOLO — Kelurahan Kepatihan Wetan, Solo mengadakan Gelar Budaya Babad Kepatihan dan Kirab Budaya 2024, Sabtu (24/8/2024) sore.

Kegiatan yang bertema “Memetri Budaya Jawi" itu sebagai peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia sekaligus upaya menjaga kelestarian sejarah dan adat kebudayaan warga setempat.

Advertisement

Pantauan Esposin di lokasi sekitar pukul 15.30 WIB tampak ribuan warga tumpah ruah di pertigaan yang menghubungkan Jl Kepatihan dan Jl Sutan Sjahrir untuk menyaksikan gelaran tahunan itu. Sembari menunggu dimulainya puncak acara, yakni kirab budaya, berbagai kesenian, seperti karawitan, tari, reog, dan sebagainya pun digelar.

Tampak pula Wali Kota Solo, Teguh Prakosa hadir di lokasi acara sekitar pukul 16.00 WIB. Ia didampingi oleh Kepala Kejaksaan Negeri Solo, DB Susanto. Mereka mengenakan seragam acara berupa kaos berwarna hijau tua.

Advertisement

Tampak pula Wali Kota Solo, Teguh Prakosa hadir di lokasi acara sekitar pukul 16.00 WIB. Ia didampingi oleh Kepala Kejaksaan Negeri Solo, DB Susanto. Mereka mengenakan seragam acara berupa kaos berwarna hijau tua.

Dalam sambutannya Walikota Solo itu menyampaikan bahwa wilayah Kepatihan yang usianya tua, yakni sekitar 279 tahun harus senantiasa dirawat adat budayanya, terutama oleh warga setempat sendiri.

“Itu penting karena agar anak-anak belajar, terutama anak-anak yang tinggal di Kepatihan, agar tahu bagaimana tempat tinggalnya itu terbentuk,” kata dia.

Advertisement

“Tahun depan judulnya [diganti] jadi babad kepatihan kelurahan kepatihan wetan,” pungkasnya.

Sementara itu, Seksi Acara Gelar Budaya Babad Kepatihan dan Kirab Budaya 2024, Eko Joko Triatmono menjelaskan bahwa acara itu rutin digelar tiap tahunnya.

“Tujuannya nguri-uri kebudayaan Jawa, terutama seni dan tradisi di Kepatihan Wetan. Selain itu, acara ini juga untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia,” kata dia saat ditemui Esposin di lokasi acara, Sabtu (24/8/2024) sore.

Advertisement

Lebih lanjut, Eko bercerita bahwa pada puncak acara, yakni kirab budaya sore itu melibatkan sedikitnya 800 peserta, yang mana mayoritasnya ialah siswa-siswi SMKN 8 Solo.

“Siswa-siswi SMKN 8 Solo yang jumlahnya seribu lebih itu banyak yang kos atau tinggal di Kepatihan Wetan. Dan itu kami libatkan untuk meriahkan acara ini dengan cara mementaskan kesenian yang menjadi keahlian mereka,” kata dia.

Kirab budaya sore itu sendiri merupakan puncak acara dari Gelar Budaya Babad Kepatihan yang sebelumnya telah digelar berbagai kegiatan lainnya sejak 18 Agustus 2024, seperti bazar UMKM yang menampilkan serta menjual berbagai olahan potensial dari Kelurahan Kepatihan Wetan, pentas seni masyarakat, serta berbagai kegiatan lomba.

Advertisement

Sementara untuk rutenya, kirab yang berisi defile 800 orang dan menampilkan berbagai kesenian dan tradisi seperti kerajinan tangan warga setempat, olahan kuliner dalam bentuk gunungan, pasukan pengibar bendera serta patung garuda berukuran besar, dan seni bela diri dari berbagai perguruan silat itu dimulai dari Jl Kepatihan menuju Jl Sutan Sjahrir. Kemudian masuk ke Jl Suryopranoto hingga ke Pasar Gede Solo dan kembali ke Kelurahan Kepatihan Wetan melalui Jl Jenderal Urip Sumoharjo.

“Kami, warga Kepatihan Wetan walaupun bagian dari masyarakat Solo yang metropolitan, dengan terus diselenggarakan acara ini berharap tetap memiliki khas seni tradisi yang kuat dan tidak melupakan sejarah,” pungkasnya.

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif