by Wahyu Prakoso - Espos.id Solopos - Minggu, 11 Februari 2024 - 12:46 WIB
Esposin, SOLO – Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo bersama istrinya Siti Atikoh memberikan penghormatan di rumah duka Blacius Subono di RW 20 Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Solo, Minggu (11/2/2024) siang.
Berdasarkan pantauan Esposin, keluarga dan kerabat datang ke rumah duka Blacius Subono. Sejumlah tokoh lain yang juga hadir, antara lain Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo dan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa.
Rudy dan Teguh menyampaikan pesan duka cita sebelum jenazah diberangkatkan dari rumah duka ke GPH Joyokusuma Institut Seni Indonesia Surakarta pukul 11.00 WIB. Ganjar dan Atikoh tiba setelah Rudy dan Teguh menyampaikan pesan.
Subono didoakan dengan tata cara Katolik sebelum diberangkatkan. Wayang Semar mengiringi pemakaman jenazah Subono.
Subono didoakan dengan tata cara Katolik sebelum diberangkatkan. Wayang Semar mengiringi pemakaman jenazah Subono.
Blacius Subono, 70, yang merupakan Ketua Dewan Kesenian Solo, berpulang saat tampil pada kampanye pamungkas calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md di depan Balai Kota Solo, Sabtu (10/2/2024).
Kepergian Subono terjadi saat berdiri di belakang Ganjar setelah pentas wayang orang. Subono yang berbadan gempal tiba-tiba ambruk dan kepalanya menyentuh Ganjar. Ganjar sempat menahan tubuh Subono.
Ganjar menjelaskan semula menduga-duga apakah Subono akting saat menyentuh tubuhnya, Sabtu. Kemudian Ganjar berbalik lalu meminta tolong agar Subono mendapatkan pertolongan pertama.
“Beliau tampil dengan menyampaikan pesan. Kata-kata terkahir beliau mengutip apa yang selalu saya sampaikan ‘Tuanku ya Rakyat’. Sebuah mandat yang kira-kira mesti ditunaikan membela mereka yang susah,” jelas Ganjar.
Ganjar menjelaskan Subono berlatih berhari-hari untuk tampil menjadi Semar sebelum kampanye di depan Balai Kota Solo meskipun Subono seorang maestro. Ganjar mengklaim Subono tampil luar biasa.
“Beliau orang baik, seniman hebat, nguri-nguri budaya dan mengembangkan kebudayaan. Masyarakat luas baik mengenal baik,” ujar dia.
Wakil Wali Kota Solo mengatakan Pemkot Solo sangat dekat dengan Suboni sejak era Wali Kota Solo Joko Widodo dan Wakil Wali Kota Solo Rudy. Visi misi Jokowi tak lepas dari Subono, salah satunya budaya menjadi tumpuan pembangunan Kota Solo.
“Kontribusi beliau tentang seni budaya ini mempertahankan Kota Solo jadi pusat budaya bukan hanya Indonesia bahkan dunia. Pemkot Solo merasa kehilangan sosok Subono,” ujar dia.