by Wahyu Prakoso - Espos.id Solopos - Rabu, 6 Maret 2024 - 09:16 WIB
Esposin, SOLO–Solo Initiative for Science Technology & Entrepreneurship Ecosystem (Sistem) memberikan dukungan ekosistem digital di Kota Solo yakni dengan mengasah bakat-bakat digital masa depan.
Upaya itu salah satunya dilakukan dengan kegiatan expert talks dengan tajuk Driving Future Talents of Digital Transformation in Indonesia di Solo Technopark, Selasa (5/3/2024).
Hadir sebagai narasumber, antara lain Sekjen Dewan Transformasi Digital Industri Indonesia Aloysius Hariatmoko; Investment Director Arkana Ventures, Yunia Layardi.
Kemudian CEO Qiscus, Delta Purna Widyangga; dan Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN Icon Plus, Daru Tri Tjahjono. Puluhan anak muda mengikuti kegiatan itu.
Kemudian CEO Qiscus, Delta Purna Widyangga; dan Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN Icon Plus, Daru Tri Tjahjono. Puluhan anak muda mengikuti kegiatan itu.
Daru mengatakan PLN Icon Plus melakukan seleksi untuk 200 sampai 300 lowongan karyawan tetap, karyawan kontrak, dan tenaga lainnya. Jumlah pelamar sekitar 50.000 orang.
“Proses seleksi bisa memakan waktu, bisa-bisa begitu selesai rekrutmen, pekerjaan sudah selesai. Jadi kami membutuhkan bantuan sistem teknologi untuk menyeleksi para pencari kerja,” ungkap dia.
Perwakilan Sistem yang juga CEO PT Solution Labs Group Indonesia, Pranowo Sukantyoso Putro, mengatakan komitmen untuk mendukung ekosistem digital di Kota Solo dengan mengasah bakat-bakat digital masa depan.
"Hari ini hanya awal dari perjalanan. Akan ada banyak program yang akan memberikan manfaat kepada warga Solo dan sekitarnya," jelasnya.
Dia mengapresiasi dorongan dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang meminta bantuan dalam mengembangkan ekosistem digital Kota Solo. Permintaan itu disampaikan Gibran tahun lalu.
Pimpinan BLUD Solo Techno Park, Yudit Cahyantoro Nyoto Saputro, menyoroti urgensi transformasi digital yang sejalan sejalan dengan visi misi Presiden Jokowi untuk mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045.
"Dari data Kementerian Komunikasi dan Informatika, kita membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital di Indonesia,” jelas Yudit.
Menurut dia, keberhasilan Solo Techno Park tak lepas dari kolaborasi yang solid antara pihak akademik, bisnis, pemerintah, komunitas, dan media.
Kota Solo ditetapkan sebagai Giga City, tahapan menuju Smart City, dengan percepatan di bidang strategis seperti pemerintahan dan peningkatan keilmuan talenta digital.
Adapun Solo Technopark telah mengambil langkah dengan menjadi percontohan 5G tercepat di Indonesia, mencapai 1,3 Gbps pada showcase terbarunya. Langkah ini membuat Solo ditetapkan sebagai Giga City, langkah penting menuju Smart City.