by Redaksi - Espos.id Solopos - Jumat, 3 Juni 2011 - 14:58 WIB
Solo (Esposin)--Kalangan pengusaha dan eksportir di Kota Solo berniat menjajaki pasar di Swiss. Hal itu akan mulai dirintis dengan menjadi peserta pameran yang diselenggarakan oleh Swiss Import Promotion Program Organisation (SIPPO) di negara itu.
Hal tersebut mengemuka saat Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Djoko Susilo bertemu dengan Walikota Solo, Joko Widodo, jajaran Pemerintah Kota (Pemkot), serta kalangan pengusaha dan eksportir di Loji Gandrung, Jumat (3/6/2011).
Djoko memaparkan Indonesia memiliki banyak komoditas yang kemungkinan besar sangat diminati oleh pasar di Swiss. Beberapa di antaranya adalah produk pertanian, perikanan, tekstil olahan, bahan makanan serta mebel. Dalam perdagangan dengan Swiss, Djoko menyebutkan Indonesia selalu mengalami defisit dengan rata-rata Rp 2 triliun/tahun. Sehingga pihaknya berharap, pengusaha di Solo mampu memperkecil defisit sekitar 10-15 persen. “Kami melihat Kota Solo memiliki potensi karena banyak komuditas yang merupakan hasil dari produksi tersebut. Produk-produk seperti tentunya bisa dijual dengan harga yang cukup tinggi di Swiss,” kata Djoko.
Sementara itu, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Solo, Liliek Setyawan mengaku jika pengusaha Solo sangat tertarik dengan tawaran kedutaan besar itu. “Kami siap untuk melakukan pameran di Swiss,” kata Liliek.
(sry)