Langganan

Disdikbud Sragen Sarankan Pendaftaran PPDB Online SMP Kolektif - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Muh Khodiq Duhri  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 10 Juni 2020 - 10:15 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi pendidikan. (Solopos/Wishnu Paksa)

Esposin, SRAGEN -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen menyarankan pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) online SMP bisa dilaksanakan secara kolektif melalui masing-masing SD.

Kepala Disdikbud Sragen, Suwardi, mengatakan pada prinsipnya PPDB SMP dilaksanakan secara online sehingga siswa bisa mendaftar di manapun ia berada.

Advertisement

Kendati begitu, ada kalanya warga masih kebingungan terkait cara mendaftar PPDB online SMP karena belum memahami regulasi.

Sudah New Normal tapi Baru 3 Maskapai Terbangi Bandara Solo, Apa Saja?

Atas dasar itu, masing-masing SD diharapkan bisa memandu siswa atau orang tua yang masih kebingungan saat mendaftar PPBD online SMP.

“Sekolah lama [SD] cukup memandu, berkasnya bisa dikirim dengan cara di-scan,” terang Suwardi kepada Esposin, Selasa (9/6/2020).

Advertisement

Perwakilan panitia PPDB Disdikbud Sragen, Sunar, mengimbau tenaga IT dari masing-masing SD bisa mendaftarkan siswa ke SMP secara kolektif demi mencegah terjadinya kesalahan.

Terkait Penyebab Kebakaran Toko Candi Elektronik, Ini kata Polisi

Sebab, ada kemungkinan siswa atau orang tua belum memahami regulasi PPDB online SMP sehingga dikhawatirkan salah dalam mengambil langkah.

“Saya kira semua SD sudah paham hal itu. Ada semacam bimtek [bimbingan teknis] dan sosialisasi PPDB melalui UPTD di masing-masing kecamatan,” papar Sunar.

Pengisian Formulir

Kepala SMPN 4 Sragen, Nining Kristanti, mengakui masih banyak lulusan SD dan orang tua yang tidak memahami regulasi maupun cara pengisian formulir pendaftaran PPDB secara online.
Meski pendaftaran dibuka secara online, pada tahun lalu, masih banyak warga yang berdatangan ke sekolah. Mereka meminta dipandu bagaimana cara mendaftar PPDB secara online.

“Saya tidak tahu apakah tahun ini kami dibolehkan memandu orang tua yang datang ke sini untuk daftar PPDB. Seharusnya tidak perlu, sebab kalau ada 1-2 warga yang dipandu, dikhawatirkan warga lain juga berdatangan minta dipandu. Kalau seperti itu malah menimbulkan antrean banyak orang," kata dia.

Nining berpendapat lebih baik kalau pendaftaran PPDB SMP dilaksanakan secara kolektif oleh masing-masing SD yang telah meluluskan mereka.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif