Langganan

Diringkus Polisi Sragen, Ini Pengakuan Kawanan Copet Asal Bandung

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Sabtu, 5 Oktober 2024 - 09:07 WIB

ESPOS.ID - Lima anggota komplotan pencopet (bermasker) berdiri di belakang mobil rental yang digunakan sebagai sarana kejahatan, di halaman Mapolres Sragen, Jumat (4/10/024). (Solopos/Tri Rahayu)

Esposin, SRAGEN—Lima anggota sindikat copet dari Bandung, Jawa Barat, yang beraksi di Konser NDX AKA di Lapangan Nguwer, Desa Duyungan, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Kamis (3/10/2024) malam, ternyata juga melakukan aksi kejahatan serupa di tiga kabupaten lainnya di Jawa Tengah (Jateng).

Kawanan copet itu tertangkap polisi pada Jumat (4/10/2024) dini hari. Mereka terdiri atas AP, 31; RKS, 23; YP, 26; dan FF, 29; merupakan warga asal Kiara Condong, Kota Bandung; serta Sam, 24, warga Cimahi Tengah, Kota Bandung, Jawa Barat.

Advertisement

Mereka sengaja datang ke Sragen untuk mencari mangsa dengan sasaran penonton yang membawa ponsel. Dalam aksinya di Sragen, mereka menyewa mobil Toyota Avanza berpelat nomor B 2241 SED sebagai sarana transportasi. 

AP atau lengkapnya Agung Permana yang menjadi koordinator dalam aksi copet tersebut mengaku sudah melakukan aksi serupa bersama komplotannya di Purbalingga, Salatiga, Pekalongan, dan Sragen. 

Advertisement

AP atau lengkapnya Agung Permana yang menjadi koordinator dalam aksi copet tersebut mengaku sudah melakukan aksi serupa bersama komplotannya di Purbalingga, Salatiga, Pekalongan, dan Sragen. 

Dalam keseharian, Agung dan rekan-rekannya biasanya bekerja di proyek.

“Berhubung enggak ada proyek, kami melakukan aksi copet itu. Saya mengajak teman-teman dengan sasaran konser di Sragen. Karena tidak ada proyek dan kepepet butuh uang untuk bayar kontrakan akhirnya melakukan aksi itu di Sragen. Kami tahunya ada konser di Sragen dari media sosial,” ujarnya.

Advertisement

Dari aksi kejahatan itu, Agung dan kawanannya bisa mendapatkan 7-9 ponsel.  Ponsel-ponsel tersebut kemudian dijual lewat Facebook atau secara online.

“Misalnya modalnya Rp2 juta, untuk bayar rental mobil. Sisanya baru dibagi. Masing-masing punya peran, ada yang eksekusi, pengalihan, penerima barang, dan penerima terakhir dimasukin tas. Ponsel langsung dimatikan,” ujarnya.

Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi menjelaskan aksi copet atau pencurian ponsel itu terjadi di tengah-tengah kerumunan orang.

Advertisement

Dia mengatakan petugas dari Polsek Sidoharjo dan Resmob Polres Sragen yang bertugas di lokasi konser menerima laporan dari penonton yang kehilangan ponsel.

“Saat itu pula petugas sigap melakukan penyelidikan dan mencurigai ada satu mobil berpelat B di lokasi. Saat didekati ternyata mobil itu justru kabur. Kemudian dilakukan pengejaran dan [mobil] berhasil dihentikan di Palur, Karanganyar,” katanya.

Petrus mengatakan petugas menggeledah mobil dan ternyata ada lima orang yang diduga pencuri ponsel. Para pelaku pun ditangkap untuk didalami lebih lanjut. Selain itu, kata Kapolres, petugas juga menemukan empat buah ponsel.

Advertisement

“Kami langsung mendalami dan mengembangkan kasus tersebut. Kelima orang itu mengakui mencuri ponsel dengan perannya masing-masing, ada yang mencari sasaran, sopir, mendorong korban untuk jatuh, dan ada yang merampas ponsel, kemudian mengalihkan perhatian,” kata Kapolres.

Dari hasil pengembangan, jelas dia, sindikat copet ini sudah beraksi di beberapa wilayah, seperti di Salatiga dan Pekalongan. Dia akan terus mengembangkan kasus itu untuk mencari jaringan sindikat lainnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat ketika terjadi peristiwa serupa segera melapor ke polisi.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif