by Wahyu Prakoso - Espos.id Solopos - Jumat, 16 September 2022 - 19:58 WIB
Esposin, SOLO -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengukuhkan Koperasi Srikandi Gema Salam Mandiri yang beranggotakan para istri eks narapidana terorisme atau napiter di Hotel Grand Sae, Solo, Jumat (16/9/2022).
Berdasarkan pantauan Esposin, ada 15 istri eks napiter yang mengikuti pendidikan dan pelatihan perkoperasian selama dua hari sampai Jumat siang. Kegiatan itu diselenggarakan oleh Perkumpulan Solo Bersimfoni bersama Yayasan Gema Salam.
Para anggota koperasi mendapatkan materi yang menambah wawasan tentang manajemen kelembagaan koperasi, akses pembiayaan, serta materi mengenai akses pasar produk yang dihasilkan keluarga eks napiter.
Selain Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, juga hadir dalam pengukuhan koperasi para istri eks napiter itu. Begitu juga dengan Komandan Densus 88 Irjen Pol Marthinus Hukom, Dandim 0735/Solo Letkol (Inf) Devy Kristiono, dan Wakapolres Solo AKBP Gatot Yulianto.
Selain Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, juga hadir dalam pengukuhan koperasi para istri eks napiter itu. Begitu juga dengan Komandan Densus 88 Irjen Pol Marthinus Hukom, Dandim 0735/Solo Letkol (Inf) Devy Kristiono, dan Wakapolres Solo AKBP Gatot Yulianto.
Ketua Perkumpulan Solo Bersimfoni M Farid Sunarto menjelaskan koperasi dibentuk sebagai upaya pemberdayaan perempuan khususnya para istri dalam penguatan ekonomi khususnya kelembagaan usaha.
Baca Juga: Cerita 2 Saksi Kerusuhan Mako Brimob 2018 Seusai Nobar Film Sayap Sayap Patah
Selain itu, lanjut Farid, koperasi menjadi pintu masuk berbagai lembaga atau instansi dalam membantu pemulihan ekonomi para eks napiter dan istri serta anak-anak mereka di Soloraya.
Baca Juga: Audiensi, Eks Napiter Minta ini kepada Wakil Rakyat di DPRD Solo
“Hari ini saya melihat satu perubahan di mana para suami mendorong istrinya melakukan interaksi sosial melalui kegiatan usaha,” jelasnya. Dia mengatakan biasanya para istri eks napiter lebih banyak tinggal di rumah menjaga anak.
Namun, kini ada dorongan suami untuk melakukan usaha. Hal ini sangat penting dalam deradikaliasai. Domain deradikalisasi bukan hanya domain Densus 88 namun harus ada timbal balik dari para eks napiter.
“Timbal balik ini penting, istri mereka mengalami keterbukaan, berinteraksi dengan usaha, ekonomi, bisnis. Ini hal menguntungkan, lewat usaha maka jejaring sosial terbuka karena selama ini mungkin tertutup hanya lintas kelompok mereka,” paparnya.
Baca Juga: Polres Sukoharjo Gelar Kajian Ramadan Bareng Eks Napi Teroris
Ganjar mengatakan pernah berkolaborasi dengan Yayasan Gema Salam dalam gerakan deradikalisasi dengan menjadi narasumber di sekolah-sekolah sebelum pandemi Covid-19. Para eks napiter berbagi kisah kepada peserta didik.
“Sekarang kami masuk lagi membina kawan-kawan dalam bisnis, beberapa punya unit usaha ada yang bakso ada buat kopi, beternak lele, ini banyak sekali,” kata dia.
Dia menjelaskan Densus 88 tidak hanya melakukan tindakan hukum namun juga pemberdayaan masyarakat. Pemprov Jateng akan mendampingi Koperasi Srikandi Gema Salam Mandiri supaya bisa berkembang.