by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Sabtu, 25 Januari 2020 - 16:00 WIB
Esposin, SRAGEN — Warga Dukuh/Desa Bonagung, Kecamatan Tanon, Sragen, digemparkan dengan temuan fosil gading gajah purba sepanjang 4 meter sejak Rabu (22/1/2020) lalu.
Fosil gading gajah yang terdiri atas lebih dari 20 fragmen itu ditemukan seorang petani, Puryanto, 42, warga RT 025 Bonagung.
Awalnya fosil itu dikira granat nanas peninggalan kolonial.
Sebanyak 20 fragmen fosil itu ditata membentuk gading gajah dan diberi nomor di halaman rumah Puryanto saat Esposin bertandang ke rumahnya, Sabtu (25/1/2020).
Sebanyak 20 fragmen fosil itu ditata membentuk gading gajah dan diberi nomor di halaman rumah Puryanto saat Esposin bertandang ke rumahnya, Sabtu (25/1/2020).
Dia mengukur fosil gading itu dengan meteran dan ternyata panjangnya mencapai 4 meter dengan diameter pangkal gading sekitar 20 cm.
Puryanto berkisah fragmen fosil itu ditemukan di areal tegalan yang disewanya seluas 3.000 m2.
Saat membuat aliran air, cangkul Puryanto mengenai barang keras di dalam tanah lempung itu.
“Semula saya mengira barang keras itu granat. Saya gali perlahan-lahan. Ternyata barang keras itu berupa batu yang membentuk tabung. Saya menggali lagi menemukan dua batu dengan bentuk yang mirip dengan ukuran lebih besar dan agak kecil,” ujarnya.
Pada Kamis (23/1/2020) pagi, Puryanto mengajak lima warga lainnya untuk menggali batu itu karena ia mencurigai batu itu berupa fosil.
Hasil penggalian itu dikumpulkan dan dicuci. Setelah bersih Puryanto bersama warga menyusun batu fosil itu menjadi gading gajah purba.
Merinding! Cerita Driver Ojol Antar Makanan ke TPU Purwoloyo Solo
“Masih kurang satu potongan yang belum ketemu atau mungkin sudah hancur karena banyak serpihan fosil kecil-kecil. Termasuk bagian ujung gading juga sudah rusak. Sampai sekarang masih saya simpan dulu,” ujarnya.
Truk Bermuatan 27 Ton Serbuk Kaca Terguling di Sragen
Petugas dari BPSMP Sangiran, Haryono, saat dihubungi Esposin, Sabtu siang, mengaku sudah mendengar temuan fosil gading gajah purba di Bonagung.
Lowongan Kerja Terbaru, Klik di Sini!
“Keadaan benda temuan aman. Jadi kami tidak mendesak untuk dilakukan pengamanan. Biasanya penemu mendapat tali asih bila temuan itu diserahkan ke pemerintah. Kemungkinan besok ada tim kami yang mengecek ke lokasi. Ini masih tahap koordinasi,” ujarnya.