Langganan

Didatangi Rumahnya Tak Ada Respons, Warga Solo Ini Ternyata Sudah Meninggal Gantung Diri - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Ichsan Kholif Rahman  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 6 Oktober 2020 - 15:33 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi gantung diri. (Solopos/Dok)

Esposin, SOLO -- Seorang pria berinisial JD, 63, warga Kecamatan Serengan, Solo, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumahnya, Senin (5/10/2020) sore.

JD nekat gantung diri dugaannya karena putus asa sakit diabetes yang ia derita selama beberapa tahun terakhir ini tak kunjung sembuh.

Advertisement

Protes Pengesahan Omnibus Law, Aktivis Mahasiswa Solo Dukung Mogok Kerja Nasional

Kasi Humas Polsek Serengan Aiptu Suharyanto mewakili Kapolsek Serengan Kompol Suwanto kepada wartawan, Selasa (6/10/2020), mengatakan warga Solo itu ditemukan gantung diri pada kusen pintu.

Warga Kecamatan Serengan, Solo, itu menggunakan tali tambang berukuran kecil untuk gantung diri sekitar pukul 17.00 WIB. Pagi hari sebelum ditemukan tetangganya sudah tak bernyawa, JD sempat diberi obat pereda nyeri oleh tetangganya.

Advertisement

Begini Ceritanya Remaja Sragen Terpisah Dari Orang Tuanya Dan Hilang 10 Tahun Lalu

Lalu, pada siang harinya saat tetangga korban tersebut hendak memberinya makanan, JD yang berada di dalam rumahnya tidak merespons.

Kisah Mengharukan Remaja Sragen Bertemu Orang Tuanya Setelah 10 Tahun Hilang

Advertisement

"Saat sore hari, tetangga korban kembali ke rumah korban. Namun, korban berada di dalam kamar masih tidak merespons. Lalu, warga berinisiatif membuka paksa kamar dan diketahui korban sudah tergantung," imbuh dia.

Warga Kragilan Gugat Dirut PDAM Sukoharjo Minta Ganti Rugi Rp20 Miliar, Ada Apa?

Ia menambahkan para saksi langsung berkoordinasi dengan Ketua RT dan melaporkan adanya warga yang gantung diri ke Polsek Serengan, Solo. Kepolisian yang datang langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).

Kasus Covid-19 Kabupaten Boyolali Tembus 868 Orang, 82 Pasien Masih Dirawat di Rumah Sakit

Dari pemeriksaan tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau kekerasan. Keluarga korban sudah ikhlas dan menerima peristiwa itu. Jenazah langsung dimakamkan di wilayah Sukoharjo pada malam harinya.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif