by Muh Khodiq Duhri - Espos.id Solopos - Rabu, 4 Agustus 2021 - 17:44 WIB
Esposin, SRAGEN -- Sutarmi, 51, perempuan asal Dukuh Kangkung, RT 05, Desa Gentanbanaran, Plupuh, Sragen, ditemukan mengapung tak bernyawa di Sungai Bengawan Solo, Rabu (4/8/2021) pagi.
Informasi yang dihimpun Esposin, temuan jasad Sutarmi itu bermula ketika suaminya, Suparjo Edi Susanto, 64, pulang dari membeli pupuk sekitar pukul 10.00 WIB. Sesampainya di rumah, ia tidak menemukan istrinya.
Baca Juga: Duh! Balai Desa Doyong Sragen Dibobol Maling, Seperangkat Komputer Raib
Sutarmi yang mengalami gangguan kejiwaan diketahui sering pergi ke tepi Sungai Bengawan Solo. Namun, saat pergi ke Sungai Bengawan Solo, biasanya Sutarmi dalam pengawasan keluarga.
Curiga istrinya pergi ke sungai, Suparjo bersama keponakannya, Udik Triwijanarko, 40, lantas menyisir sungai yang berada tak jauh dari rumahnya itu. Betapa kagetnya mereka saat menemukan tubuh perempuan asal Plupuh, Sragen, itu sudah mengapung di Sungai Bengawan Solo.
Suparjo lantas berteriak minta tolong. Teriakan Suparjo didengar warga sekitar. Mereka langsung berdatangan menuju lokasi. Bersama Heru Kustiawan, Udik berenang untuk menarik tubuh Sutarmi dari tengah menuju tepi sungai yang masuk wilayah Dusun Dukuh, Desa Patihan, Sidoharjo, Sragen.
Saat itu, Sutarmi dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Polisi yang mendapat laporan mengenai kejadian itu lalu datang bersama petugas medis. Polisi memeriksa tubuh Sutarmi dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Baca Juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Bupati Sragen Akui Suhu Masyarakat Bisa Naik
Dari hasil pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan tanda bekas penganiayaan di tubuh perempuan yang mengapung di Sungai Bengawan Solo wilayah Sragen itu. Polisi menyimpulkan penyebab kematian korban murni karena tenggelam.
“Korban meninggal dunia murni karena kecelakaan air. Korban memiliki gangguan kejiwaan. Ia mengalami depresi karena sakit perut yang tak kunjung sembuh,” terang Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Suwarso, kepada Esposin.