by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Kamis, 3 Desember 2020 - 10:09 WIB
Esposin, KLATEN – Debat publik putaran kedua pasangan calon bupati dan calon wakil bupati (Cabup-Cawabup) Klaten lebih dinamis dibandingkan debat pada putaran pertama. Debat tak lagi didominasi para cabup.
Cabup dan cawabup beberapa kali berbagi peran menjawab pertanyaan, melontarkan pertanyaan, hingga menyampaikan pernyataan. Debat putaran kedua digelar di Tjokro Hotel Klaten, Rabu (2/12/2020) pukul 19.30 WIB-21.30 WIB. Debat diikuti tiga pasangan calon yakni nomor urut 1 Sri Mulyani-Yoga Hardaya (Mulyo), nomor urut 2 One Krisnata-Muhammad Fajri (ORI), nomor urut 3 Arif Budiyono-Harjanta (ABY-HJT).
Debat dibagi dalam enam segmen dengan tema debat Menuju Klaten Bersinar yang Maju, Inovatif, dan Sejahtera. Pokok bahasan pada debat publik putaran kedua meliputi agama dan kerukunan hidup beragama, dan pendidikan. Kemudian pemberdayaan perempuan dan anak, lingkungan hidup dan pembangunan infrastruktur, serta pelayanan publik pemerintahan.
APBD Klaten 2021 Disahkan, Pendapatan Daerah Rp2,158 Triliun
Pada beberapa kesempatan, para cawabup ikut menjawab pertanyaan. Seperti cawabup nomor urut 3, Harjanta, yang menambahi komentar cabup Arif Budiyono. Saat itu mereka menanggapi pertanyaan dari panelis yang disampaikan moderator terkait terobosan bagi sekolah negeri dalam menghadapi persaingan ketat dengan sekolah swasta.
“Untuk peningkatan mutu guru perlu juga dilatih profesional. Kedua pendidikan harus di atas tingkat. Sekarang dari SD minimal [jenjang pendidikan guru] sarjana, SMP minimal S2, sementara perguruan tinggi minimal S3,” kata Harjanta.
KTNA Klaten Rintis Pengadaan Benih Mandiri, Begini Ceritanya…
“Penempatan SDM berdasarkan kompetensi yang ada hal itu bisa ditempuh dengan menyeleksi kesarjanaannya atau memberikan pendidikan dan pelatihan. Kedua kami akan membawa semangat kalau bisa dipermudah kenapa dipersulit. Ketiga kami akan mendekatkan pelayanan ke masyarakat. Klaten ada 26 kecamatan yang jaraknya masing-masing berjauhan menjadi baik terkait pusat pelayanan ditempatkan pada masing-masing kecamatan sehingga ada efisiensi mendapatkan pelayanan terbaik,” kata Fajri.
Cawabup nomor urut 1, Yoga Hardaya, juga tampil menambahi jawaban cabup, Sri Mulyani. Seperti saat tampil menambahi jawaban dari pertanyaan panelis yang disampaikan moderator terkait langkah konkret menurunkan angka kematian ibu. “Bu Sri Mulyani sudah ada program Matur Dokter sehingga ada pelayanan kesehatan yang lebih cepat dan dekat untuk masyarakat memberikan pelayanan khususnya kepada ibu dan anak,” kata Yoga.
Menanggapi jawaban itu, pasangan ORI menyampaikan gagasan mereka untuk menyiapkan konsep pembuatan pabrik pupuk sendiri di Klaten. “Kami ingin Klaten ke depan punya pabrik pupuk sendiri. Ada transisi dari kimia ke organik tetapi kami akan upayakan semuanya di Klaten,” kata Fajri.
Kajari Klaten Sarankan Warga Terima Uang Ganti Rugi Jalan Tol Solo-Jogja
Pasangan ABY-HJT menyatakan bakal meningkatkan kualitas guru negeri melalui pelatihan. Selain itu, mereka bakal meningkatkan infrastruktur pendidikan digital maupun yang dibutuhkan sehari-hari. “Ada perbaikan atau pelajaran tambahan untuk siswa negeri. di satu sisi ada penghargaan kepada guru agar guru bersemangat karena memang gaji guru negeri dengan swasta sangat jauh,” kata ABY menjawab pertanyaan terobosan yang akan dilakukan bagi sekolah negeri menghadapi persaingan ketat dengan sekolah swasta.Salah satu panelis pada debat putaran kedua, Dr. Bramastia, mengatakan pertanyaan yang disiapkan panelis terkait pada bidang pendidikan dirumuskan dari berbagai masukan dari masyarakat ihwal permasalahan di bidang pendidikan selama ini. “Biarlah masyarakat Klaten yang menilai,” kata Bramastia saat dimintai tanggapan para pasangan calon dari pertanyaan di bidang pendidikan.