Langganan

Cegah Banjir, Sungai Anak Bengawan Solo di Klaten Dinormalisasi

by Taufiq Sidik Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 26 September 2024 - 21:29 WIB

ESPOS.ID - Ekskavator dioperasikan untuk mengeruk sedimentasi di alur Sungai Dengkeng, Desa Talang Kecamatan Bayat, Kamis (26/9/2024).

Esposin, KLATEN – Balai Besar Sungai Wilayah Bengawan Solo (BBWSBS) menormalisasi sejumlah anak Sungai Bengawan Solo di Klaten termasuk Sungai Dengkeng. Pengerukan sedimentasi itu dilakukan untuk mencegah banjir akibat luapan sungai maupun tanggul jebol. Pengerukan sedimentasi itu sudah dilakukan sejak pertengahan Juni 2024. Salah satu alur sungai yang dibersihkan yakni Sungai Dengkeng di wilayah Desa Talang, Kecamatan Bayat. Pengerukan sedimentasi sudah dilakukan sejak sebulan terakhir.

Berdasarkan pantauan, satu ekskavator dioperasikan untuk mengeruk tanah dan menatanya di sepanjang bantaran. Alur sungai menjadi lebih lebar dan bersih dari sampah. Koordinator Petugas Sungai Wilayah Klaten BBWSBS, Alung Prasaja Utama, mengatakan kedalaman pengerukan sampai 4 meter. Panjang alur sungai yang dikeruk sekitar 400 meter. “Untuk di wilayah Talang hari ini selesai,” kata Alung saat berbincang dengan espos.id, Kamis (26/9/2024).

Advertisement

Selain di wilayah Talang, Alung mengungkapkan pengerukan dilakukan di alur Sungai Dengkeng wilayah Desa Krikilan serta Beluk Kecamatan Bayat, Desa Planggu Kecamatan Trucuk serta Desa Japanan Kecamatan Cawas.  Selain Sungai Dengkeng, normalisasi dilakukan di alur Sungai Kuning di Desa Kalikebo Kecamatan Trucuk serta Desa Ngemplak Kecamatan Kalikotes. Pengerukan sedimentasi juga dilakukan di Sungai Jaran Desa Nanggulan Kecamatan Cawas serta Sungai Sari Cino di Desa Balak Kecamatan Cawas.

Alung menjelaskan normalisasi dilakukan dengan mengangkat sedimentasi hingga menambal tanggul jebol. “Seperti sedimentasi [Sungai Dengkeng] di Desa Planggu itu 25 meter menjorok ke dalam [alur sungai]. kami eksekusi untuk memperbaiki tanggul yang di Desa Talang,” ungkap Alung.

Advertisement

Alung mengungkapkan normalisasi dilakukan di 10 lokasi itu berdasarkan wilayah yang sebelumnya terjadi limpasan air sungai hingga membanjiri perkampungan saat hujan tiba. Normalisasi dikebut agar musim hujan kali ini tak ada limpasan air sungai. “Jadi lokasi yang kami eksekusi yang terdampak pada musim hujan kemarin baik yang menyebabkan permukiman tergenang maupun lahan pertanian tergenang. Kebetulan tinggal dua titik sudah turun hujan,” ungkap Alung.

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna, mengatakan saat ini mulai memasuki musim pancaroba. Pemkab segera mengeluarkan surat edaran (SE) berisi imbauan guna melakukan upaya kesiapsiagaan sebagai mitigasi dari bencana hidrometeorologi. Hal itu termasuk membersihkan alur sungai. “Segera nanti akan diterbitkan SE. Seperti memangkas ranting serta dahan pohon yang berdekatan dengan kabel serta bangunan. Selain itu mengecek kembali hingga memperkuat baliho-baliho dan lain-lain,” kata Syahruna.

Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif