by Taufiq Sidik Prakoso Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 22 Oktober 2012 - 10:12 WIB
SOLO - Achmad Purnomo diminta untuk tidak melupakan sejumlah partai yang sebelumnya pernah mendukungnya maju sebagai rival Joko Widodo (Jokowi) saat Pilkada Solo 2005 lalu. Meski demikian, niatan Purnomo menjadi anggota PDIP tidak dipermasalahkan.
Hal itu disampaikan seorang tokoh masyarakat Solo, Mudrick SM Sangidoe. Mudrick tidak bakal mempermasalahkan Purnomo bergabung dengan PDIP. Hanya saja, dirinya mengingatkan Purnomo bahwa partai yang mendukungnya saat Pilkada 2005 tidak hanya PAN. "Saat mencalonkan diri sebagai calon walikota, dulu tidak hanya PAN, tetapi Purnomo didukung oleh banyak partai islam seperti PPP, PBB, PBR dan Mega Bintang," terangnya kepada Esposin.
Dia menerangkan saat itu Purnomo dibantu oleh sejumlah partai islam untuk menggalang suara dengan menemui tokoh-tokoh Islam di Solo. "Jangan seperti kacang lupa pada kulitnya, dulu itu bukan hanya PAN tetapi masih banyak partai lain," jelasnya.
Disinggung Purnomo belum pernah berpartai, Mudrik tak menampiknya. Hanya saja, kalaupun dulunya Purnomo terpilih menjadi walikota, tentunya Purnomo bakal menjadi kader partai. "Perkara dulu tidak partai itu tidak masalah. Kalau menang nanti pasti masuk partai yang mengusung meskipun tidak aktif di partai," terangnya.
Meski belum ada pernyataan bergabungnya Purnomo menjadi kader PDIP sebagai langkah untuk masuk sebagai calon wawali, Mudrick mengingatkan Purnomo tidak mengedepankan egoisme dan ambisi yang besar untuk merebut kekuasaan. "Kalau itu langkah menjadi wawali, saya mengingatkan untuk jangan ego besar dan ambisi dengan kekuasaan. Selain itu, juga jangan gege mongso," terangnya.
Sementara itu, terkait FX Hadi Rudyatmo (Rudy) yang kini menjadi walikota, Mudrick berharap Rudy bisa tetap amanah untuk menyejahterakan rakyat. Selain itu, dia berharap kata-kata Solo Berseri Tanpa Korupsi tak sebatas slogan semata.