by Candra Putra Mantovani - Espos.id Solopos - Minggu, 7 Maret 2021 - 06:00 WIB
Esposin, KARANGANYAR — Balai Pusat Statistik Karanganyar membeberkan data timpangnya jumlah lowongan pekerjaan terdaftar dibandingkan dengan jumlah pencari kerja terdaftar di Karanganyar pada 2020. Timpangnya data lowongan kerja BPS itu, perlu ditambal dengan mencetak wirausahawan di Karanganyar, Jawa Tengah.
Demi menyeimbangkan ketimpangan tersebut, Pemerintah Kabupaten Karanganyar melalui Dinas Perdagangan, Ketenagakerjaan, Koperasi (Disdagnakerkop) dan UKM Karanganyar berupaya memperbanyak wirausahawan dengan memberikan pelatihan-pelatihan kerja di berbagai bidang.
Baca Juga: Peluang Bisnis Makanan Beku
Berdasarkan data yang dipublikasikan di laporan statistik Karanganyar dalam Angka 2021, total jumlah pencari kerja terdaftar di Karanganyar dari berbagai tingkat pendidikan pada 2020 sebanyak 2.904 orang yang didominasi oleh perempuan sebanyak 1.682 orang. Ketimpangan itu mestinya ditambal Karanganyar dengan wirausahawan.
Sedangkan jumlah lowongan pekerjaan yang terdaftar di Karanganyar hanya sebanyak 1.861 posisi dan hanya 1.589 orang yang memenuhi kualifikasi untuk ditempatkan bekerja. Sehingga, persentase penempatan kerja hanya 85,38% dari jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia.
“Kalau itu memang pastinya ada kesenjangan. Apalagi ditambah kondisi di masyarakat ada yang spesifikasi keahlian sesuai tapi usia tidak sesuai kriteria yang diharapkan perusahaan. Tapi masih ada sektor informal yang juga membuka lowongan pekerjaan,” jelas dia mewakili Kepala Disdagnakerkop dan UKM Karanganyar, Martadi, kepada Esposin, Senin (1/3/2021).
Baca Juga: Ini 7 Tips Fengsui Rumah di Tahun Kerbau Logam 2021
Untuk menyeimbangkan jumlah tersebut, upaya yang dilakukan Pemkab Karanganyar antara lain berusaha mencetak wirausahawan sebanyak mungkin. Sehingga, apabila nantinya usaha para wirausahawan berjalan lancar akan berpotensi semakin banyaknya lapangan pekerjaan yang muncul.
“Kami tetap berupaya giat melakukan pelatihan. Ada program dari pemerintah pusat juga seperti pra kerja dan bantuan UMKM. Kalau konsisten dan berjalan usahanya, maka nanti akan berdampak domino dengan membuka lapangan pekerjaan baru. Karena usaha yang semakin besar pastinya membutuhkan tenaga yang lebih banyak juga,” imbuh dia.
KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos