Langganan

BOM SOLO : Rutan Kelas I Solo Tingkatkan Keamanan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Asiska Riviyastuti Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 6 Juli 2016 - 11:00 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Bom Solo yang terjadi Selasa (5/7/2016) pagi mendorong Rutan meningkatkan keamanan.

Esposin, SOLO—Rutan Kelas I Solo meningkatkan keamanan pada acara besukan penghuni rutan saat Lebaran. Hal tersebut juga dilakukan sebagai langkah antisipasi pasca tragedy bom di Polresta Solo, Selasa (5/7/2016).

Advertisement

Kepala Rutan Solo, Oga Gioffani Darmawan, mengatakan sebanyak 113 orang dari 630 orang penghuni rutan, yakni 256 tahanan dan 374 narapidana, mendapat remisi pada Lebaran kali ini. Dia mengatakan 112 orang mendapat remisi khusus (RK) I sebanyak 112 orang sedangkan RK II atau langsung bebas setelah mendapat remisi satu orang.

Kebanyakan narapidana mendapat remisi 15 hari, yakni 63 orang sedangkan remisi satu bulan hanya 49 orang. Satu orang yang langsung bebas setelah mendapat remisi adalah Najib Risa Al Kani warga Joyontakan.

Staf Bantuan Hukum dan Penyuluhan Rutan Kelas I Solo, David Sapto Aji Putra, mengatakan selama dua hari ini pengetatan pengamanan dilakukan. Dia mengungkapkan ada dua pemeriksaan orang yang berkunjung.

Advertisement

Pembesuk juga dilarang membawa makanan dalam kemasan. Selain untuk pengamanan juga untuk mengurangi antrean di pemeriksaan kedua. Hal ini mengingat semua barang yang dibawa dan dikenakan diperiksa.

“Selama Lebaran tidak ada petugas yang libur, semuanya masuk untuk memaksimalkan pelayanan dan pengamanan,” kata David saat berbincang dengan Esposin di kantornya, Rabu (6/7/2016).

Dia mengungkapkan petugas pendaftaran yang biasanya dua orang menjadi enam orang dan petugas di bagian pemeriksaan juga ditambah mengingat saat Lebaran biasanya kunjungan sangat tinggi. Apalagi tidak ada penjadwalan antara napi narkoba dan pidana umum. Menurut dia, dalam sehari kunjungan bisa mencapai lebih dari 2.000 orang saat Lebaran.

Advertisement

Oleh karena itu, rutan menyediakan tenda dan kursi bagi pembesuk di bagian depan sedangkan di bagian dalam juga disediakan tenda, kursi, dan hiburan musik di samping Aula dan depan masjid. Lebih lanjut, dia mengatakan pengaturan ketertiban di rutan juga dibantu oleh Pramuka Rutan yang merupakan warga binaan.

“Narapidana dan tahanan diminta untuk mengenakan gelang supaya mudah untuk dibedakan dengan pengunjung,” kata dia.

 

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif