Langganan

Bocah SMP di Sragen yang Lahirkan Bayi Laki-Laki Sebut Nama Pelaku - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Tri Rahayu Kaled Hasby Ashshidiqy  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 14 Juni 2022 - 19:31 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi pencabulan. (Istimewa)

Esposin, SRAGEN — Bocah SMP di Kecamatan Jenar, Sragen, yang melahirkan bayi laki-laki menyebut identitas pelaku yang mencabuli dirinya. Korban mengaku pelakunya adalah pamannya sendiri.

Hal tersebut disampaikan Y, tetaangga yang juga ikut mendampingi keluarga korban melaporkan kasus itu ke Polres Sragen. Namun, pengakuan itu dibantah paman korban. Si paman korban pun menyatakan siap bila harus dilakukan tes DNA.

Advertisement

“Kalau dari kecurigaan warga ada tertuduh lainnya yang dekat dengan korban. Anaknya ini tertutup sejak adanya kasus itu," kata Y kepada Esposin, Selasa (14/6/2022).

Sementara Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mendapat informasi ada tiga orang yang teruduh jadi pelaku pencabulan terhadap bocah perempuan berusia 13 tahun itu. "Saya heran kok ada kasus seperti itu?” ujar Bupati saat ditemui Esposin di sela-sela kunjungan ke RSUD Sukowati Tangen, Sragen, Selasa siang.

Baca Juga: Pemkab Tanggung Biaya Tes DNA Bayi yang Lahir dari Bocah SMP di Sragen

Advertisement

Bupati memastikan akan menanggung biaya tes DNA bayi laki-laki yang dilahirkan bocah SMP asal Kecamatan Jenar itu.

Kepala Dinas Pengendalian Pendudukan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Sragen, dr. Udayanti Proborini, mengaku awalnya mendapat laporan dari Camat Jenar terkait kasus tersebut.

“Korban kukuh [pelakunya] satu orang yang masih pamannya itu. Saat itu memang tidak ada saksi yang menguatkan kalau pamannya pelakunya. Terduga sendiri juga kukuh tidak mengakui dan siap bila dilakukan tes DNA. Dari sini, saya kira akan dikembangkan polisi,” ujar Udayanti didampingi anggota staf Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Diah Nursari.

Advertisement

Baca Juga: Warga Tak Sabar Pada Penyelidikan Kasus Bocah SMP Melahirkan di Sragen

Udayanti menerangkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Tengah untuk proses tes DNA ini karena pelaksanaan tes DNA itu kemungkinan ada di Semarang. Dia mengatakan RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen belum ada fasilitas untuk tes DNA.

“Tadi Unit PPA Polres Sragen sudah berkoordinasi dengan DP2KBP3A. Kami bergerak ke provinsi dulu untuk tes DNA. Selanjutnya kami akan melakukan pendampingan terhadap korban. Yang jelas tes DNA itu dibiayai pemerintah. Biaya tes DNA itu kurang dari Rp20 juta, tergantung metode yang digunakan,” ujarnya.

Diusut Tuntas

Y menambahkan, kasus ini sudah menjadi perhatian warga setempat. Mereka mendukung agar kasus tersebut segera diusut tuntas agar ada kejelasan. "Dulu [korban] riang dan terbuka saat masih sering bermain bersama anak saya. Sejak bapaknya meninggal, anak itu ikut kakeknya di desa sebelah. Anak itu baru ikut ibu dan bapak tirinya di sini antara 2-3 tahun terakhir,” sambung Y.

Baca Juga: Kakek Bocah SMP Yang Melahirkan Siap Biayai Tes DNA, Segini Biayanya

Seperti diketahui, bocah SMP yang masih berusia 13 tahun tersebut diduga jadi korban pencabulan hingga hamil dan melahirkan sepekan lalu. Beruntung, bayi berjenis kelamin laki-laki itu lahir dalam kondisi normal.

Advertisement
Kaled Hasby Ashshidiqy - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif