by Muhammad Diky Praditia - Espos.id Solopos - Selasa, 9 Mei 2023 - 18:16 WIB
Esposin. WONOGIRI -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Wonogiri menggelar apel deklarasi zero handphone, pungutan liar, dan narkoba (halinar) di halaman Lapas tersebut, Selasa (9/5/2023). Apel deklarasi itu disebut tak sekadar seremonial, melainkan komitmen para petugas Lapas mewujudkan zero halinar.
Kepala Lapas Kelas IIB Wonogiri, Agustiyar Ekantoro, mengatakan apel deklarasi zero halinar diikuti seluruh pegawai Lapas. Mereka menyatakan perang terhadap pungutan liar, peredaran dan penyalahgunaan narkoba dan handphone di Lapas Kelas IIB Wonogiri.
Pendeklarasian itu dilakukan lantaran Lapas masih rawan terjadi pungutan liar yang dilakukan pegawai kepada warga binaan. Adapun modus yang dilakukan yaitu meloloskan warga binaan yang ingin berkomunikasi menggunakan handphone dari dalam Lapas.
Selain itu juga membiarkan peredaran narkoba, bahkan menjadi perantara untuk menyalurkan narkoba dari luar ke dalam lapas. Apalagi warga binaan karena kasus narkoba jumlahnya cukup banyak di lapas-lapas di Indonesia.
Selain itu juga membiarkan peredaran narkoba, bahkan menjadi perantara untuk menyalurkan narkoba dari luar ke dalam lapas. Apalagi warga binaan karena kasus narkoba jumlahnya cukup banyak di lapas-lapas di Indonesia.
Saat ini warga binaan di Lapas Kelas IIB Wonogiri ada 347 orang, 46% atau 160 orang di antaranya merupakan warga binaan kasus penyalahgunaan narkoba. Sementara 54% yang lain merupakan warga binaan karena kasus kriminalitas umum seperti pencurian, pembunuhan, dan kekerasan seksual.
Agustiyar tidak memungkiri warga binaan dengan kasus narkoba memang rawan menyelundupkan narkoba atau mengendalikan peredaran narkoba dari dalam lapas.
Dia melanjutkan salah satu isi deklarasi tersebut yaitu pegawai siap mendapatkan sanksi disiplin apabila petugas lapas memfasilitasi atau memasukkan handphone dan narkoba ke dalam lapas. Setelah deklarasi, jika ditemukan petugas yang melanggar, akan dikenai sanksi hingga pemberhentian dari pekerjaan.
Agustiyar menyadari deklarasi zero halinar itu tidaklah cukup. Oleh karena itu, dia juga menjalankan sidak rutin mengawasi dan memeriksa kamar warga binaan sebanyak tiga kali sehari. Hal itu untuk memastikan lapas benar-benar menjadi tempat pembinaan bagi narapidana.
"Saya punya dua tim yang bertugas untuk mengawasi dan memeriksa warga binaan sekaligus petugas lapas. Jadi kedua pihak diawasi dan diperiksa. Harapannya halinar bisa terus bersih di sini," ujar Agustiyar yang menjabat sebagai Kalapas Kelas II Wonogiri sejak Desember 2022 itu.
Dia menambahkan deklarasi zero halinar disaksikan aparat kejaksaan negeri Wonogiri dan Polres Wonogiri. Hal itu ditujukan sebagai bagian dari keseriusan Lapas untuk mewujudkan zero halinar.