by Bony Eko Wicaksono Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Selasa, 20 Februari 2018 - 15:46 WIB
Tanggul Kali Samin di Dusun Kesongo, Mojolaban, Sukoharjo, kian melebar dan terancam jebol.
Esposin, SUKOHARJO -- Tanggul longsor di bantaran Kali Samin, Dusun Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, semakin lebar lebih dari lima meter. Warga setempat waswas tanggul yang longsor berpotensi jebol dan rumah mereka terkena dampaknya.
Pantauan Esposin, Selasa (20/2/2018), tanggul di sisi utara bantaran Kali Samin yang longsor melebar lebih dari lima meter saat turun hujan lebat pada Januari. Hujan lebat dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Sukoharjo hampir setiap hari. Kala itu, muncul retakan tanah di sekitar tanggul yang longsor.
Imbasnya, tanggul yang longsor melebar ke sisi utara. Sebelumnya, tanggul di bantaran Kali Samin longsor saat banjir merendam sebagian wilayah Soloraya pada Juni tahun lalu. Tanggul longsor sepanjang sekitar 40 meter dengan ketinggian lebih dari 10 meter.
“Tanggul yang longsor tak kuat menahan derasnya arus sungai saat tingginya intensitas hujan. Tanggul sungai melebar ke sisi selatan pada 2017,” kata seorang warga Dusun Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Agus Walimin, saat berbincang dengan Esposin, Selasa.
Baca:
Namun, sebagian bronjong yang dipasang berjejer itu ambrol lantaran tak kuat menahan derasnya arus sungai. “Sia-sia kalau hanya dipasang bronjong kawat. Saya yakin pasti ambrol lantaran arus sungai cukup deras. Solusinya dibangun tanggul permanen sehingga kuat menahan derasnya arus sungai,” papar dia.
Hal senada diungkapkan warga setempat lainnya, Sarwo Wibowo. Warga setempat waswas tanggul yang longsor bakal jebol saat diterjang derasnya arus sungai. Apabila tanggul jebol dipastikan luapan air sungai langsung merendam ratusan unit rumah penduduk di wilayah Mojolaban.
Jarak rumah penduduk terdekat dengan tanggul sungai yang longsor kurang dari 10 meter. “Kami tak bisa berbuat banyak jika tanggul sungai jebol. Air sungai tak hanya merendam wilayah Desa Tegalmade melainkan Mojolaban. Mungkin bisa menjadi banjir terparah seperti pada 2007 silam,” terang dia.
Sementara itu, seorang pejabat Humas BBWSBS, Bambang, menyatakan terus memantau beberapa tanggul kritis di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo dan Kali Samin di Sukoharjo. Perbaikan tanggul dilaksanakan berdasarkan skala prioritas lantaran keterbatasan anggaran. Sementara anggota satuan tugas (satgas) bencana alam telah disebar ke sejumlah lokasi rawan bencana banjir di Mojolaban dan Grogol.