by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Jumat, 23 Juli 2021 - 01:26 WIB
Esposin, SRAGEN -- Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati meminta penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk warga Desa/Kecamatan Jenar ditunda sampai mereka mau divaksin Covid-19.
Yuni, sapaan akrab Bupati Sragen, mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi di Balai Desa Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen, yang minim peserta. Upaya vaksinasi door to door sudah dilakukan tetapi masih banyak vaksin yang kembali.
Kepada wartawan di Balai Desa Jenar, Kamis (22/7/2021), Yuni menyampaikan para tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Jenar sudah door to door untuk menyuntikkan vaksin. Tetapi kenyataannya saat didatangi banyak warga yang tidak mau dan para nakes pulang dengan membawa vaksin yang masih banyak.
“Dari evaluasi kami, seperti di Desa Jenar ini membutuhkan tokoh yang mau menjadi contoh. Tokoh karismatik ini mau disuntik dan tidak ada efek samping apa-apa. Maka warganya akan ikut vaksin. Tokoh ini bisa Pak Lurah, Pak RT, Pak Bayan, dan seterusnya,” ujar Yuni.
“Dari evaluasi kami, seperti di Desa Jenar ini membutuhkan tokoh yang mau menjadi contoh. Tokoh karismatik ini mau disuntik dan tidak ada efek samping apa-apa. Maka warganya akan ikut vaksin. Tokoh ini bisa Pak Lurah, Pak RT, Pak Bayan, dan seterusnya,” ujar Yuni.
Baca Juga: Warga Desa Jenar Takut Ikut Vaksinasi Covid-19, Diduga Termakan Hoaks
Yuni melanjutkan para nakes puskesmas itu bisa keliling door to door dengan didampingi tokoh-tokoh yang menjadi contoh ini agar warga Jenar, Sragen, mau divaksin Covid-19. Belajar dari Desa Jenar, Yuni akan mengevaluasi akselerasi di semua desa/kelurahan tentang cakupan vaksinasi.
Yuni lebih kaget lagi ketika mendengar ada kepala desa (kades) dan perangkat desa yang takut disuntik padahal mereka bagian dari pelayan publik. Ia langsung memerintahkan Camat Jenar untuk menyampaikan kepada para kades yang belum vaksin untuk datang ke Jenar ikut vaksinasi hari itu juga.
Baca Juga: Setelah Bikin Baliho Maki Pejabat, Kini Kades Jenar Sragen Ganti Kampanyekan Cegah Covid-19
Bukan hanya itu, Yuni juga mendapat masukan dari bidan desa bila ada kader posyandu yang tidak mau disuntik vaksin. Yuni mengatakan sosialisasi sudah dilakukan karena hampir semua media mainstream sudah memberitakan terkait vaksinasi.
Faktor informasi hoaks, menurutnya, juga berpenaruh sehingga banyak warga Jenar yang tak mau divaksin Covid-19. Semua itu menjadi tantangan bagi Pemkab Sragen untuk terus bersemangat untuk menyukseskan akselerasi vaksinasi.
Yuni kemudian meminta agar penyaluran bantuan sosial tunai (BST), program keluarga harapan (PKH), bantuan pangan nontunai (BPNT) bagi lansia yang belum vaksin supaya ditunda. Pencairan bantuan itu mensyaratkan penerima menunjukkan kartu vaksin.
“Kenapa lansia, karena angka kematian tertinggi dalam kasus Covid-19 ini paling banyak pada usia 50 tahun ke atas dan 60 tahun ke atas atau pralansia dan lansia. Sehingga kelompok umur ini jadi prioritas utama vaksinasi,” jelasnya.
Baca Juga: Akhirnya Kades Jenar Terima Vaksin Covid-19, Disuntik Langsung Bupati Sragen
Petugas keliling ke RT-RT dan ternyata memang banyak warga yang takut karena menelan informasi mentah-mentah, terutama di wilayah Desa Jenar.
Agus menyebut cakupan vaksinasi warga Desa Jenar paling rendah karena hanya 23 orang yang sudah divaksin Covid-19. Mereka terdiri ats kelompok warga lansia dosis 1 sebanyak 11 orang dan dosis dua sebanyak lima orang.
Baca Juga: Sragen Masuk PPKM Level 3: Boleh Makan di Warung Tapi Hanya 30 Menit
Sedangkan untuk pelayan publik baru lima orang untuk dosis 1 dan dua orang untuk dosis 2. Untuk cakupan vaksinasi se-Kecamatan Jenar cukup banyak.
Agus menyebut vaksinasi lansia dosis 1 sebanyak 857 orang, dosis 2 sebanyak 687 orang. Sementara cakupan vaksinasi pelayanan publik ada 344 orang untuk dosis 1 dan 184 orang untuk dosis 2.
“Dalam pelaksanaan vaksinasi kami menggandeng aparat lintas sektoral untuk mendatangi ke RT atau kadang sampai door to door,” katanya saat ditemui Esposin.