by Arif Fajar Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Minggu, 12 April 2015 - 02:00 WIB
Esposin, SOLO -- Puluhan karyawan Carrefour Solo Paragon Mall, Sabtu (11/4/2015) pagi berkumpul di parkiran sebelah barat pusat perbelanjaan tersebut. Bukan hendak berunjuk rasa menuntut kenaikan gaji, tapi pagi itu mereka hendak berlatih beladiri.
Tak tanggung-tanggung belasan polwan dari Polresta Solo dipimpin Kasatbinmas Polresta Solo, Kompol Yuliana juga ikut hadir di lokasi tersebut. Anggota polwan pun langsung memberikan contoh gerakan beladiri. Kemudian beberapa karyawan wanita pun diminta maju, mereka pun antusias melihat sekaligus mempraktikan gerakan beladiri.
Menurut Heni Wulandari, 22, SPG Kao, kegiatan tersebut sangat membantunya untuk membela diri jika nantinya ada pelaku kejahatan yang mengincarnya. Maklum, setiap malam dia harus pulang sendiri mengendarai sepeda motor menuju Mulur, Kabupaten Sukoharjo.
“Latihan beladiri ini bagus, membuat saya lebih percaya diri. Apalagi sewaktu SMA saya juga pernah ikut latihan Taekwondo,” ujar Heni yang mengaku pernah dibuntuti sepeda motor tak dikenal saat pulang malam hari.
Hal senada juga disampaikan SPG Lock 7 Lock, Santi, 21, warga Gemolong, Kabupaten Sragen, bahwa kegiatan tersebut bisa sebagai antisipasi kejahatan dan memperkuat mental serta keberaniannya. “Selain waspada saat pulang malam hari mengendari sepeda motor, dengan berlatih beladiri seperti ini kita lebih percaya diri,” tuturnya kepada Espos.
Customer Service Coordinator Carrefour di Solo Paragon Mall, Lely Hidayat menjelaskan, bahwa kegiatan hasil kerjasama dengan Polresta Solo tersebut kali kedua. Pertama hanya sebatas teori, dan kali kedua, Sabtu, berupa praktik beladiri.
“Kami senang sekali bisa mendapat pelatihan beladiri, apalagi banyak karyawan yang pulang malam hari, sehingga ini bisa sebagai antisipasi kejahatan begal,” jelas Lely yang menambahkan, kegiatan tersebut akan digelar rutin satu bulan sekali.
Kasatbinmas Polresta Solo, Kompol Yuliana mengatakan kegiatan tersebut memang ditujukan terutama untuk karyawan wanita. Karena dari pengakuan pelaku penjambretan, sasaran mereka memang kebanyakan para wanita, karena dianggap lemah.
“Karena itu kami ingin menunjukan wanita tidak lemah, mereka juga bisa beladiri. Bahkan ada juga yang tanya antisipasi kejahatan gendam, kami juga jelaskan antisipasinya,” ungkap Yuliana.