Langganan

Banyak Perceraian, Aisyiyah Jateng Beri Pelatihan untuk Korban Perkawinan Anak - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Wahyu Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 3 April 2024 - 12:01 WIB

ESPOS.ID - Peserta pelatihan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam keluarga mendengarkan materi di Pondok Pesantren Darul Fatikhul Kirom Advokasi dan Riset, Dukuh Gowanan RT 002/RW 001, Desa Ngemplak, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Sabtu (30/3/2024). (Istimewa/Dokumentasi LBH Aisyiyah Jawa Tengah)

Esposin, SUKOHARJO– Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Aisyiyah Jawa Tengah mendapati banyak kasus pereceraian. Puluhan korban perkawinan anak/kekerasan mendapatkan pelatihan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam keluarga.

Sebanyak 25-30 korban perkawinan anak tersebut berasal Soloraya. Mereka selama ini mendapatkan pendampingan dari LBH Aisyiyah Jawa Tengah.

Advertisement

Pelatihan itu dilakukan di Pondok Pesantren Darul Fatikhul Kirom Advokasi dan Riset, Dukuh Gowanan RT 002/RW 001, Desa Ngemplak, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, setiap Sabtu-Minggu sejak 2 Maret sampai awal Juni 2024.

Direktur LBH Aisyiyah Jawa Tengah, Siti Kasiyati, menjelaskan peserta pelatihan mendapatkan materi yang dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam keluarga.

Advertisement

Direktur LBH Aisyiyah Jawa Tengah, Siti Kasiyati, menjelaskan peserta pelatihan mendapatkan materi yang dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam keluarga.

Peserta mendapatkan penjelasan materi tentang penguatan mental spiritual; meluruskan tujuan pernikahan dan hak pasangan; kesehatan reproduksi dan gizi keluarga; dan pola asuh anak pada pekan pertama.

Pekan selanjutnya, para korban perkawinan anak dan kekerasan tersebut mendapatkan materi tentang akhlak dalam keluarga. Setelah hari raya Idulfitri nanti, LBH Aisyiyah Jawa Tengah akan memberikan materi tentang komunikasi efektif dalam keluarga, fikih dalam keluarga, dan kewirausahaan. LBH Aisyiyah berkolaborasi dengan berbagai narasumber yang kompeten di bidangnya.

Advertisement

Menurut dia, para peserta pelatihan antusias selama mengikuti pelatihan. Minimnya pengetahuan serta permasalahan yang mereka hadapi menjadikan suasana pelatihan dialogis.

Siti Kasiyati berharap para korban yang telah mengikuti pelatihan akan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik berkeluarga sehingga mereka memiliki kualitas keluarga yang baik, terhindar dari perceraian, terhindar pula dari penelantaran anak ataupun masalah serius lainnya.

Dia mengatakan pelatihan yang dilaksanakan atas kerjasama Program Inklusi Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah bekerja sama dengan LBH di bawah Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Tengah diharapkan mampu menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas keluarga para korban, sehingga menjadi keluarga yang mampu menghadapi permasalahan yang dihadapi dimasa yang akan datang.

Advertisement

Personal In Charge (PIC) Pelatihan Korban Perkawinan Anak/Kekerasan, Anis Thoifah menjelaskan penyelenggaraan pelatihan sempat mengalami kendala, antara lain kondisi para korban yang sedang hamil, memiliki anak yang masih balita, dan alasan pekerjaan.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif